Tim Gabungan BPBD Karangasem Bersihkan Material Longsoran di Sanghyang Ambu
Kamis, 07 Februari 2019
00:00 WITA
Karangasem
2785 Pengunjung
suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, tidak hanya telah menimbulkan banjir di sejumlah tempat, tetapi juga bencana tanah longsor di daerah Sanghyang Ambu pada Rabu (6/2) sekitar pukul 18.55 Wita. Bencana longsor terjadi setelah bagian lereng Bukit di areal ini ambles dalam beberapa meter, dimana material longsorannya langsung menutup sebagian badan jalan raya yang menghubungkan Kota Semarapura dan Amlapura.
Menerima laporan tersebut, TRC BPBD Kabupaten Karangasem, langsung melakukan penanganan yakni pembersihan material longsoran yang menutupi setengah bahu jalan bersama Balai Jalan Nasional Rabu (6/2/) malam yang penanganannya dilanjutkan pada Kamis (7/2) kemarin dibantu oleh personil dari Polres Karangasem.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa didampingi Sekretaris BPBD Putu Eka Tirtana Kamis kemarin menyampaikan, material longsoran berupa gundukan tanah bercampur batu dan ranting-ranting pepohonan yang menutup sebagian badan jalan serta arus air yang menggerus bagian pinggir jalan, telah mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas yang cukup ramai di jalur tersebut.
Arus lalu lintas bergerak dengan cukup tersendat-sendat, sehubungan belum seluruh material longsoran dapat disingkirkan dari badan jalan oleh petugas gabungan. Rambu peringatan sudah dipasang oleh Balai Jalan Nasional, agar pengguna jalan lebih berhati hati berkendara melintasi jalan tersebut. Arimbawa mengaku pihaknya hadir selain untuk melakukan penanganan juga untuk mencari solusi antisipasi agar kejadian yang terjadi setiap tahun ini tidak berpotensi menimbulkan korban karena bencana longsor yang lebih besar.
“Di sini ada sekitar 21 KK yang terancam jika sampai terjadi longsoran besar. Kami himbau kepada warga tersebut, untuk mencari lokasi tempat tinggal yang lebih aman,jika curah hujan meningkat,” ucapnya sembari mengatakan jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas terkait seperti PU dan PDAM, karena pihak Balai Jalan Nasional berencana membuat gorong-gorong air. Namun masih ada pipa air dangkal yang riskan jika dilakukan penggalian.
“Hasil kajian selanjutnya kami laporkan kepada Pimpinan untuk nantinya mendapat arahan,baik itu dari Sekda, Bupati dan Wabup,” imbuhnya.
Sementara itu, Made Arta salah satu warga yang tinggal disekitar lokasi rawan longsor ini sempat menyampaikan bahwa Ia khawatir jika sampai terjadi longsor yang lebih besar. Untuk itu, Arta mengaku bersedia pindah ke tempat yang lebih aman jika curah hujan meningkat. nov/rls/ari
Komentar