Sambut Tahun Baru Saka 1947, Tabanan Gelar Festival Ogoh-Ogoh Singasana 2
Jumat, 10 Januari 2025
10:30 WITA
Tabanan
1834 Pengunjung
Ilustrasi ogoh-ogoh.
Tabanan, suaradewata.com – Menyambut Tahun Baru Saka 1947, Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali menggelar Festival Ogoh-Ogoh Singasana #2 tahun 2025. Kompetisi ini diikuti oleh 10 peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan.
Menurut Kepala Bidang Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, Ni Wayan Suciati, ajang ini merupakan inisiatif Bupati Tabanan dan menjadi gelaran kedua setelah sukses diadakan pada tahun sebelumnya.
“Setiap peserta mendapat dana pembinaan sebesar Rp30 juta. Namun, peserta yang boleh ikut tahun ini adalah mereka yang belum pernah mengikuti dan menjadi juara di lomba sebelumnya,” kata Suciati.
Dalam perlombaan ini, ogoh-ogoh yang dilombakan harus memiliki tinggi 3 hingga 3,5 meter serta menggunakan bahan ramah lingkungan. Pemilihan peserta dilakukan di tingkat kecamatan dengan mekanisme yang diserahkan sepenuhnya kepada kecamatan masing-masing, baik melalui seleksi, penunjukan langsung, atau sistem bergilir.
Penilaian lomba dijadwalkan pada 15 Maret 2025, dua minggu sebelum Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025. Pendaftaran peserta dibuka sejak 1 Januari hingga 24 Februari 2025.
Dari sisi anggaran, pemerintah daerah mengalokasikan Rp440 juta untuk kegiatan ini. Dana tersebut terdiri atas Rp300 juta untuk pembinaan bagi 10 peserta dan hadiah total Rp140 juta bagi para pemenang.
“Juara 1 akan mendapatkan Rp40 juta, Juara 2 Rp30 juta, Juara 3 Rp25 juta. Sementara, Harapan 1 mendapat Rp20 juta, Harapan 2 Rp15 juta, dan Harapan 3 Rp10 juta,” jelas Suciati.
Sebagai pelengkap, Festival Singasana #2 juga akan menghadirkan pawai ogoh-ogoh mini pada pagi hari sebelum penilaian utama dimulai. Pawai ini melibatkan anak-anak dengan tujuan menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak dini.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal masyarakat Tabanan. Pemerintah Kabupaten Tabanan berharap festival ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian adat dan tradisi Bali.
“Selain melestarikan budaya, ini juga menjadi momentum untuk mempererat persatuan di masyarakat melalui seni,” tutup Suciati. ayu/yok
Komentar