Usung Mudarta, Demokrat Komit Lanjutkan Program Bali Mandara
Minggu, 26 Februari 2017
00:00 WITA
Denpasar
3491 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Partai Demokrat sudah mulai memasang kuda-kuda jelang Pilgub Bali 2018. Bahkan, arus bawah Partai Demokrat sudah mulai memunculkan nama yang disiapkan untuk diusung sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali.
Made Mudarta, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, merupakan figur tunggal yang sedang dipersiapkan partai berlambang 'mercy' itu jelang suksesi kepemimpinan di Pulau Dewata. Rencananya, pengusungan Made Mudarta ini akan dideklarasikan pada pertengahan tahun 2017 ini.
Hal ini dibenarkan Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Gede Ngurah Wididana, di Denpasar, Minggu (25/2). Menurut politisi yang akrab disapa Pak Oles itu, jika tak ada halangan maka deklarasi Made Mudarta sebagai Calon Gubernur Bali akan dilaksanakan pada April mendatang, setelah Musyawarah Anak Cabang (Musancab) Partai Demokrat di seluruh kecamatan di Bali rampung dilaksanakan.
"Soal rencana deklarasi Pak Made Mudarta, rencananya akan dilakukan setelah selesai Musancab. Kemungkinan pada April mendatang," tutur politisi asal Buleleng itu.
Terlepas dari rencana pengusungan Made Mudarta, diakuinya bahwa salah satu komitmen besar Partai Demokrat ke depan adalah melanjutkan Program Bali Mandara. Komitmen ini beralasan, mengingat Program Bali Mandara yang sudah berjalan selama dua periode, merupakan buah pikiran Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Mantan Kapolda Bali itu saat ini duduk sebagai Ketua Dewan Pembina DPD Partai Demokrat Provinsi Bali.
"Soal figur, arus bawah menghendaki agar Partai Demokrat mengusung Made Mudarta sebagai Calon Gubernur. Soal program, sikap kita tegas, yakni melanjutkan Program Bali Mandara," tandas Wididana, yang didampingi anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali Nengah Tamba.
Disinggung soal rencana pengusungan Made Mudarta ini akan menjadi pekerjaan berat karena raihan suara dan kursi Partai Demokrat di DPRD Provinsi Bali belum memenuhi syarat, Wididana tak menepisnya. Ia menyebut, saat ini Partai Demokrat hanya memiliki 8 kursi di DPRD Provinsi Bali. Adapun syarat pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, minimal memiliki 11 kursi di Renon.
Terkait hal ini, Wididana memastikan bahwa Partai Demokrat akan menggalang kekuatan partai lain untuk berkoalisi. Bahkan secara informal, Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya selama 1 tahun belakangan ini. Komunikasi tersebut bahkan dilakukan dengan hampir semua partai politik yang ada.
"Komunikasi informal sudah kita jalin sejak satu tahun lalu. Kami berkeyakinan, dengan komposisi perolehan suara yang ada, maka akan ada tiga pasangan calon yang akan bertarung pada Pilgub Bali 2018. Dengan komposisi tersebut, maka dipastikan Partai Demokrat akan ikut mengusung pasangan calon," ujarnya.
Lantas, partai apa saja yang sudah diajak komunikasi untuk berkoalisi pada Pilgub Bali 2018? "Semua kita komunikasikan. Dengan Golkar, PDIP, Gerindra dan lainnya. Ingat bahwa untuk merebut kekuasaan itu, ada banyak kemungkinan. Dan dari banyak kemungkinan itu, pasti ada harapan. Apalagi kami punya modal 8 kursi di DPRD Bali," pungkas Wididana.san/aga
Komentar