15 Menit Hidup di Keramba : Temuan Paus Sperma di Pantai Matahari Terbit, Mati
Senin, 23 Januari 2017
00:00 WITA
Denpasar
4450 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Tim Responder Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar dan tim gabungan mengamankan seekor paus yang terdampar di Pantai Mahari Terbit, Sanur, Denpasar Selatan, Senin (23/1/2017) sekitar pukul 09.30 wita.
Kepala BPSPL Denpasar Suko Wardono mengatakan, klasifikasi paus yang terdampar kelas Mamalia, ordo Cetacean dari sub ordo Odontoceti, famili Kogidae dari spesies Kogia Sima (Dwarf sperm whale/paus sperma kerdil), dengan ukuran panjang 2,2 meter dan berat sekitar 200 kg.
Saat ditemukan menurutnya, paus dalam kondisi luka dan terapung dalam kondisi hidup. Kondisinya lemah dan terdapat luka sayatan dan memar pada tubuh bagian bawah, terdapat luka berbentuk lubang diatas sirip kiri.
Setelah mendapatkan perawatan di Keramba Diamond Bay-Akame, Pantai Mertasari untuk diobervasi dan dirawat, paus tersebut mati setelah 15 menit berada dalam keramba.
Diterangkannya, memang saat diperjalanan menuju keramba paus mengeluarkan cairan coklat kemerahan dari anus dan alat kelaminnya. “Iya pausnya meninggal mati karena banyak luka dan memar ditubuhnya, kemungkinan bisa saja karena lemah terus diserang ikan lain,” katanya.
Suko menambahkan, menurut Undang-undang paus ini dilindungi sehingga tidak boleh dimanfaatkan ataupun dikonsumsi secara langsung. Bahkan semua pihak wajib menjaga kelestariannya, jika ada yang terdampar, jika masih hidup, harus ditangani dan dilakukan upaya penyelamatan.
"Jika sudah mati tidak boleh dikonsumsi, tetapi penanganannya bisa di kubur, ditenggelamkan ke laut atau dibakar, mana yang paling memungkinkan. Untuk paus yang terdampar di Sanur setelah dilakukan nekropsi akan kita kubur, mungkin di Serangan," kata Suko menyudahi.ids/aga
Komentar