Debit Air Menurun, PDAM Bangli Stop Pelanggan Baru
Senin, 05 September 2016
00:00 WITA
Bangli
4396 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah wilayah di Kota Bangli, seperti di pemukiman LC Uma Aya, LC Uma Bukal hingga dusun Sidawa, Desa Tamanbali terus mengeluhkan pelayanan PDAM Bangli lantaran dilanda krisis air bersih.
Usut punya usut, kondisi tersebut terjadi lantaran terjadinya penurunan debit air yang disebabkan dampak kemarau panjang sebelumnya. Untuk itu, PDAM terpaksa melakukan penyetopan sementara layanan pelanggan baru dan menerapkan sistem buka tutup atau giliran untuk bisa melayani seluruh masyarakat.
Direktur PDAM Bangli, I Wayan Gede Yuliawan Askara saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2016) mengakui realita tersebut. Disampaikan, sejak beberapa waktu terakhir pihaknya terpaksa menerapkan sistem buka tutup atau giliran untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Krisis air yang dirasakan sejumlah masyarakat di Bangli terjadi akibat berkurangnya debit air akibat pengaruh musim kemarau beberapa waktu lalu,” sebutnya.
Disampaikan, untuk di wilayah desa Tamanbali, debit air hanya 12 liter perdetik cukup untuk memenuhi sebanyak 800 pelanggan. Hanya saja, jumlah pelanggan diwilayah tersebut telah mencapai 1.500 KK. Dengan kata lain untuk di desa Tamanbali, telah terjadi kelebihan pelanggan sebanyak 700 KK yang terancam menglmi krisis air bersih.
Sementara untuk di Kota Bangli, pihaknya mengaku masih kekurangan pasokan debit mencapai 25 iiter per detik. Selain itu, pelayanan menjadi terganggu karena sejumlah pipa juga mengalami kerusakan.
“Awalnya, kami kira persoalan yang terjadi karena kebocoran sehingga kami fokus melakukan perbaikan. Kami tahu sekarang, persoalan itu terjadi karena adanya penurunan debit air.Sejak sembilan tahun terakhir, tidak pernah dilakukan penambahan debit air sehingga kami sekarang fokus dengan itu,” tegas Gede Yuliwan Askara.
Padahal, lanjut dia, penambahan debit air mesti dilakukan setiap dua tahun sekali. “Sebenarnya PDAM kalau mau sehat, jumlah pelanggannya mesti diatas 20.000 KK dan kita masih berpotensi untuk melakukan pengembangan di wilayah Kintamani,” jelasnya. Hanya saja, hal tersebut terbentur tingginya biaya operasional akibt letak wilayah yang berada di ketinggian.
Lebih lanjut, dengan adanya penurunan debit air ini, secara total di wilayah Bangli hanya bisa mencukupi untuk 12.000 pelanggan saja. Sementara jumlah pelanggan yang ada telah mencapai 15.000-an. “Untuk menyisati kekurangan debit air itu, terpaksa kami menerapkan sistem bergilir setiap setengah hari,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku terpaksa melakukan penyetopan sementara untuk melayani pelanggan baru yang saat ini, tercatat sebanyak 50 masuk daftar antre. Nantinya mereka akan dilayani, setelah pihaknya selesai melakukan penambahan debit air dengan memanfaatkan sumber mt air baru.
“Untuk menambah debit air, kita sekarang masih mengerjakan penambahan debit air dengan menfaatkan sumber mata air yang baru di Cingang, Kayubihi,” tegasnya.
Hanya saja, diakui, dengan memanfaatkan sumber mata air Cingang, tambahan debit air yang didapat hanya 10 liter per detik. “Jumlah tambahan itu juga masih kurang. Sehingga kami masih akan terus berupaya melakukan penambahan debit air dari sumber mata air yang lain,” sebutnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di kota Bangli mengeluhkan krisis air bersih yang telah melanda sejak beberapa bulan terakhir. AA Sutresna salah seoarang warga yang beralamat di Kubu, mengaku sangat kecewa air PDAM dirumahnya kecrat-kecrit. Bahkan saking kecewanya, yang bersangkutan mengancam tidak akan mau melakukan pemabayaran tarif PDAM.
“Sudah tiga bulan terakhir air PDAM dirumah saya, hanya kecrat-kecrit saja. Selama ini, kalau masyarakat telat membayar kena denda, sekarang pelayanan yang diberikan PDAM kan tidak beres, semestinya dia kena denda juga dong. Karena itu, sebelum airnya kembali lancar saya tidak akan mau melakukan pembayaran terlebih sekarang mau hari raya Galungan,” sesalnya.Untuk itu pihaknya berharap kinerja PDAM Bangli dalam memberikan pelayanan kepda hendaknya ditingkatkan. ard/hai
Komentar