Dugaan Penyelewengan Rumah Subsidi, Kejati Bali Geledah Kantor Properti di Buleleng
Jumat, 21 Februari 2025
08:19 WITA
Buleleng
2338 Pengunjung

Penyidik Kejati Bali Geledah Perusahaan Properti, Dan menyita dokumen Dugaan Penyelewengan Rumah Subsidi
Buleleng, suaradewata.com - Dengan adanya dugaan penyelewengan program rumah bersubsidi, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali melakukan investigasi ke Buleleng untuk menggeledah salah satu perusahaan properti pengembang perumahan (developer) di Buleleng, pada Kamis (20/2/2025).
Dari pantauan awak media dilapangan, perusahaan developer bernama PT P P L berlokasi di Desa Penglatan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng digeledah oleh tim penyidik Kejati Bali didampingi penyidik Kejari Buleleng dari Pukul 11.00 Wita hingga Pukul 17.00 Wita.
Al hasil dari penggeledahan itu, terdapat beberapa dokumen perusahaan disita untuk dijadikan bahan barang bukti dalam pengembangan penyidikan.
Usai melakukan penggeledahan, Kepala seksi (Kasi) Pengendalian Operasi Kejati Bali, Anak Agung Ngurah Jayalantara,SH, MH mengatakan dalam perkara ini, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) tengah mendalami kasus dugaan korupsi rumah bersubsidi. Dan penyidikan kasus ini disaksikan TNI Polri dan juga aparat Desa, setempat.
"Dilakukannya proses penyidikan ini, berawal dari adanya laporan masyarakat mengenai dugaan penyelewengan rumah bersubsidi. Jadi kami saat ini, masih dalam taraf mengembangkan penyidikan. Dan dalam upaya penggeledahan pada hari ini, kami terlebih dahulu mengamankan dokumennya dengan disaksikan aparat TNI Polri dan juga aparat desa setempat,” urainya.
Iapun menyebut untuk sementara dalam penyidikan awal, pihaknya belum bisa memastikan besaran kerugian negara yang ditimbulkan dalam dugaan korupsi ini. Karena masih menunggu hasil penghitungan kerugian negara.
"Nanti ada bantuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan proses penghitungan kerugiannya,” ucap tegas Agung Jayalantara.
Menurutnya penyidik Kejati Bali sebelumnya telah memeriksa sejumlah petinggi atau jajaran direksi di perusahaan pengembang perumahan tersebut, yang nantinya, penyidik juga akan kembali memeriksa mereka untuk pendalaman.
"Dalam proses penyidikan, sekitar 15 orang dimintai keterangan. Dan pada (24/2) kami lanjutkan di Kejati Bali untuk keterangan lanjutan,” ujarnya.
Agung Jayalantara berucap tidak menutup kemungkinan jaksa penyidik akan menelusuri dugaan keterlibatan perusahaan lain atau anak perusahaan PT Pacung Permai Lestari. Sebab, perusahaan tersebut mengembangkan kawasan perumahan di beberapa wilayah di Buleleng.
"Selain di Desa Penglatan, perusahaan tersebut juga mengembangkan kawasan lain di Buleleng," pungkasnya. sad/red
Komentar