Lawatan Presiden Prabowo ke Timur Tengah Bangun Kepercayaan dan Kolaborasi Global
Selasa, 15 April 2025
14:57 WITA
Nasional
1130 Pengunjung

Kunjungan Presiden Prabowo
Oleh: Farhan Farisan )*
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tengah melakukan lawatan kenegaraan ke kawasan Timur Tengah dalam rangka mempererat hubungan diplomatik dan kerja sama strategis antara Indonesia dengan sejumlah negara mitra di kawasan tersebut. Kunjungan ini menjadi langkah konkret pemerintahan Indonesia dalam memperkuat posisi global dan menunjukkan komitmen pada kolaborasi internasional yang saling menguntungkan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan bahwa lawatan Presiden Prabowo dimulai dari Uni Emirat Arab, dilanjutkan ke Turki, Mesir, Qatar, dan akan berakhir di Yordania. Di setiap negara yang dikunjungi, Presiden Prabowo membawa misi strategis yang mencakup penguatan kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, energi, kemanusiaan, dan pendidikan. Setiap pertemuan menandai keinginan Indonesia untuk aktif membangun jejaring global yang solid di tengah dinamika geopolitik dunia.
Salah satu kunjungan penting Presiden Prabowo adalah ke Doha, Qatar. Pihaknya tiba di Doha setelah menyelesaikan agenda diplomatiknya di Kairo, Mesir. Di Qatar, Presiden Prabowo menggelar pertemuan bilateral dengan Emir Qatar, Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Agenda ini menjadi simbol dari hubungan hangat antara kedua negara yang telah terjalin erat selama beberapa dekade.
Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani membahas berbagai kerja sama strategis. Salah satu hasil konkret dari pertemuan ini adalah penandatanganan sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua negara. MoU tersebut mencakup dialog strategis dan rencana investasi yang berfokus pada pengembangan sektor energi dan infrastruktur.
Salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah komitmen Qatar untuk berinvestasi sebesar 2 miliar dolar AS melalui kemitraan dengan Indonesia, termasuk melalui dana investasi Danantara. Langkah ini mencerminkan kepercayaan tinggi Qatar terhadap potensi ekonomi Indonesia serta keseriusan kedua pihak dalam menjalin kemitraan jangka panjang.
Kunjungan di Doha ditutup dengan jamuan santap siang kenegaraan yang diadakan oleh Emir Qatar sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Prabowo. Momen ini juga digunakan untuk memperkuat ikatan personal antar pemimpin negara yang dipercaya mampu mempercepat realisasi kerja sama yang telah disepakati.
Setelah menyelesaikan agendanya di Qatar, Presiden Prabowo dan delegasi lepas landas menuju Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah. Di sana, Presiden dijadwalkan bertemu Raja Abdullah II bin Al-Hussein. Pertemuan tersebut diharapkan memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam isu-isu kemanusiaan dan stabilitas kawasan.
Lawatan ke Yordania menjadi bagian akhir dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo di Timur Tengah. Selain menjajaki kerja sama bilateral, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyuarakan sikap politik luar negeri yang konsisten, terutama dalam isu Palestina.
Presiden Prabowo membawa misi kemanusiaan dalam lawatan ini, termasuk rencana evakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina yang menjadi korban konflik. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjalankan amanat konstitusi dan Pancasila sebagai dasar kebijakan luar negeri yang berlandaskan nilai kemanusiaan dan keadilan.
Anggota Komisi I DPR, Yulius Setiarto, menyatakan bahwa langkah Prabowo untuk membantu evakuasi warga Gaza patut diapresiasi sebagai bentuk nyata kepedulian Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina. Pihaknya menekankan bahwa aksi kemanusiaan tersebut harus tetap selaras dengan sikap Indonesia dalam mendukung penyelesaian damai dua negara (two-state solution).
Sikap Indonesia yang teguh dalam mendukung kemerdekaan Palestina menjadi komitmen jangka panjang yang tidak bisa ditawar. Dalam setiap pertemuan dengan para pemimpin negara Timur Tengah, Presiden Prabowo secara konsisten menyuarakan pentingnya solidaritas terhadap rakyat Palestina, serta menolak segala bentuk penjajahan dan aneksasi wilayah.
Lawatan Prabowo tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga menghasilkan capaian nyata, seperti pembentukan mekanisme dialog strategis dengan Qatar dan peningkatan intensitas kerja sama pertahanan dengan Turki. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo bertekad untuk menjadi pemain aktif dalam diplomasi global.
Kunjungan ke Mesir, Turki, dan UEA sebelumnya juga menghasilkan kesepakatan yang membuka peluang investasi serta kerja sama pendidikan. Di Mesir, Indonesia menjajaki kerja sama di bidang pertahanan dan pengembangan industri strategis, sementara di Turki, pertemuan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan memperkuat hubungan historis dan diplomatik kedua negara.
Secara keseluruhan, lawatan Presiden Prabowo ke Timur Tengah menggambarkan pendekatan diplomasi yang inklusif dan proaktif. Dengan menjalin komunikasi langsung dengan para pemimpin kawasan, Presiden Prabowo memperkuat peran Indonesia sebagai mitra strategis yang dapat diandalkan dalam menghadapi tantangan global bersama-sama.
Lawatan ini memperlihatkan konsistensi diplomasi Indonesia yang menempatkan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan sebagai fondasi kerja sama luar negeri. Tidak hanya fokus pada kepentingan nasional, tetapi juga kontribusi terhadap stabilitas dan kesejahteraan kawasan.
Dalam konteks geopolitik global yang semakin kompleks, kehadiran aktif Indonesia melalui Presiden Prabowo di Timur Tengah menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap memainkan peran lebih besar di tingkat internasional. Ini adalah langkah maju dalam memperkuat kepercayaan global terhadap Indonesia sebagai kekuatan diplomatik dan ekonomi yang berkembang.
Dengan berakhirnya rangkaian kunjungan kenegaraan di Yordania, Prabowo telah menanamkan fondasi diplomasi baru yang strategis. Ke depan, tantangan utamanya adalah menjaga kesinambungan dan mengawal implementasi seluruh kesepakatan yang telah dicapai demi kemajuan bangsa dan peran aktif Indonesia di dunia.
)* Penulis adalah mahasiswa Bandung tinggal di Jakarta
Komentar