PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kembali Kunjungi Gianyar, Menteri Lingkungan Hidup RI Apresiasi TPS3R Bitera dan TPS3R Pejeng

Sabtu, 12 April 2025

19:30 WITA

Gianyar

1862 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr Hanif Faisol Nurofiq (topi hitam kanan) berdiskusi dengan Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Mayun saat mengunjungi TPS3R di Gianyar, sumber diskominfo gianyar.

Gianyar, suaradewata.com - Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi dua aktivitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Gianyar dalam mendukung program Bali Bersih Sampah. Menteri Hanif terkesan dengan TPS3R Bitera Peling Asri Kecamatan Gianyar yang mengolah sampah organik dari sektor industri makanan dan minuman seperti hotel, restoran, dan kafe hingga menghasilkan produk berupa maggot. Selanjutnya di TPS3R Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Menteri Hanif salut dengan keaktifan para kader kebersihan dan petugas kebersihan yang menuntaskan pemilahan sampah dalam sehari.

"Ini contoh konkret pengelolaan sampah di desa. Bisa disebarluaskan ke seluruh desa. Yang sudah ada 45 TPS3R, sisanya bisa dikejar. Artinya pejabat di Gianyar sudah aware dengan pengelolaan sampah," ujar Menteri Hanif didampingi Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar ,Ni Made Mirnawati, Kepala Desa Pejeng, I Wayan Sukarsa, dan Ketua Pengelola TPS3R Pejeng, Jro Sri Umayanti, dalam kunjungan kerjanya pada Sabtu (12/4).

Menurutnya, pengelolaan sampah di dua TPS3R ini tinggal didampingi lebih intens oleh pemerintah Kabupaten Gianyar agar lebih maksimal dalam mengelola sampah. Dalam kesempatan itu, Menteri Hanif berjanji akan memberikan bantuan dua unit armada roda tiga pengangkut sampah kepada TPS3R Desa Pejeng. 

 

Kepala Dinas Lingkungan Kabupaten Gianyar, Ni Made Mirnawati mengatakan sejumlah upaya pengelolaan sampah di Gianyar sedang terus dilakukan. Selain mengoptimasi peran TPS3R, Dinas LH Gianyar juga sedang memaksa masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. "Baru berjalan setahun, astungkara kita sudah mulai mencoba pemilahan. Meski tak dipungkiri masih ada sampah menumpuk di pinggir jalan," ungkapnya.

Mirna mengatakan tak akan pernah bosan mengingatkan desa-desa melakukan pembinaan terhadap kader kebersihan agar nantinya bisa meniru Desa Pejeng. "Di TPS3R ini, sampah yang masuk diselesaikan satu hari. Jadi tidak ada sampah yang menumpuk, kader-kader kebersihan di Desa Pejeng sangat komit patut dicontoh sama Desa lain," ujar Mirna. 

Sementara itu, Edwin Lubis Founder Umah Pupa yang bekerjasama dengan TPS3R Bitera mengatakan potensi lava lalat tentara hitam ini sudah berhasil diterapkan sejak Agustus 2024. Lava lalat tentara hitam diberikan sampah sisa makanan kemudian menghasilkan maggot sebagai pakan ternak. Sedangkan sisa sampah yang tidak dimakan, menjadi pupuk organik. "Kami mengelola sampah Horeca (hotel restoran cafe) dan kami jual magotnya ke peternak di Gianyar, seperti ke peternak lele dan ayam. Kami jual di sekitar Gianyar menjadi pakan alternatif," jelas Edwin. 

Di TPS3R Bitera, setiap harinya sekitar 300 kilogram sampah dikelola hingga menghasilkan maggot. Edwin melihat, potensi pengelolaan sampah organik di Gianyar cukup menjanjikan. Mengingat porsi sampah organik lebih besar dibandingkan sampah anorganik maupun residu. "Sampah sisa makanan di Gianyar proporsinya 60%. Ini yang sedang kita garap," jelasnya. Edwin berharap Umah Pupa bisa berkembang lebih luas, sehingga sumber sampah yang saat ini baru berasal dari Horeca nantinya bisa diambil dari sampah rumah tangga. rls/gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\