Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah Buktikan Diplomasi Proaktif Indonesia
Selasa, 15 April 2025
14:54 WITA
Nasional
1119 Pengunjung

Kunjungan Presiden Prabowo
Oleh: Dhita Karuniawati )*
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Timur Tengah pada April 2025 menandai babak baru dalam diplomasi luar negeri Indonesia yang lebih aktif dan strategis. Lawatan ke lima negara yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania, tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam memainkan peran lebih besar di panggung geopolitik global, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Salah satu sorotan utama dari lawatan ini adalah inisiatif kemanusiaan Indonesia terhadap krisis di Gaza. Presiden Prabowo mengumumkan kesiapan Indonesia untuk mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina yang terluka dan anak-anak yatim akibat konflik Israel-Hamas, guna mendapatkan perawatan dan perlindungan sementara di Indonesia hingga situasi di Gaza membaik . Langkah ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang konsisten mendukung perjuangan Palestina dan menunjukkan solidaritas nyata di tengah tragedi kemanusiaan.
Presiden Prabowo memulai lawatannya di Abu Dhabi, bertemu dengan Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, untuk membahas perkembangan geopolitik dan geoekonomi global. Selanjutnya, di Turki, beliau menghadiri Antalya Diplomacy Forum dan berdiskusi dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengenai kerja sama industri, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan. Di Mesir, pertemuan dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir, mencakup sektor ekonomi, pertahanan, pendidikan, dan kebudayaan . Kunjungan ke Qatar dan Yordania juga difokuskan pada penguatan hubungan bilateral dan konsultasi mengenai isu-isu regional.
Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan pertahanan. Di Mesir, Presiden Prabowo menekankan pentingnya meningkatkan hubungan ekonomi dengan memanfaatkan potensi kawasan Zona Ekonomi Terusan Suez sebagai pintu masuk strategis produk-produk Indonesia ke pasar Afrika dan Eropa. Dalam bidang pertahanan, kunjungan ke Akademi Militer Mesir membuka peluang kerja sama dalam pelatihan dan pertukaran pengetahuan, yang penting untuk pembangunan sumber daya manusia di sektor pertahanan Indonesia.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi telah menandatangani pernyataan bersama tentang Kemitraan Strategis antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Arab Mesir. Penandatanganan pernyataan bersama ini menjadi momen bersejarah dalam perjalanan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir.
Kunjungan ke Yordania ditandai dengan sambutan hangat dari Raja Abdullah II, yang secara pribadi menyambut dan mengantar Presiden Prabowo. Penghormatan ini mencerminkan kedekatan hubungan antara kedua negara dan memperkuat diplomasi personal yang dapat membuka jalan bagi kerja sama yang lebih erat di masa depan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didik Mukrianto memberikan apresiasi atas Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah (Timteng), yakni Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Didik mengatakan bahwa kunjungan kerja Presiden Prabowo tersebut mencerminkan peran aktif Indonesia dalam kancah global dan membawa dampak strategis baik di bidang diplomasi, ekonomi, maupun kemanusiaan.
Didik menyoroti tiga poin penting dari lawatan tersebut. Pertama, dari sisi diplomasi aktif, kunjungan Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pemain kunci dalam diplomasi global, terutama di kawasan Timur Tengah.
Pendekatan diplomasi dari pemimpin ke pemimpin (leader to leader diplomacy) dinilainya sangat personal dan efektif dalam membangun kepercayaan serta kerja sama strategis.
Kedua, dalam konteks kerja sama ekonomi, penandatanganan berbagai nota kesepahaman (MoU) dan surat minat (LoI) di UEA, Turki, dan Qatar membuka peluang besar bagi peningkatan investasi dan perdagangan bilateral. Hal ini menjadi penting di tengah situasi global yang mulai mengarah ke proteksionisme, seperti kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat.
Ketiga, Presiden Prabowo juga secara konsisten menyuarakan dukungan Indonesia terhadap perdamaian di Gaza, menunjukkan komitmen kemanusiaan yang tidak hanya retoris tetapi juga konkret.
Didik mengatakan bahwa pada dasarnya kunjungan Presiden Prabowo kali ini berhasil memperkuat jejaring strategis Indonesia, baik dalam konteks ekonomi maupun kemanusiaan, sambil menegaskan komitmen Indonesia untuk perdamaian global.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI), Khoirul Amin juga turut mengapresiasi Kunker Presiden Prabowo ke Timur Tengah. Ia mengatakan bahwa kunjungan ke luar negeri Presiden Prabowo akan sangat berdampak positif bagi hubungan bilateral antar negara khususnya dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah serta Turki. Ini adalah sikap cerdas dari seorang pemimpin negara yang sedang berjuang mensejahterakan rakyat Indonesia dan demi terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah mencerminkan pendekatan diplomasi proaktif Indonesia yang mengedepankan kerja sama bilateral, solidaritas kemanusiaan, dan peran aktif dalam menyelesaikan konflik regional. Dengan memperkuat hubungan strategis dengan negara-negara Timur Tengah dan menunjukkan komitmen terhadap isu-isu kemanusiaan, Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai aktor penting dalam diplomasi global.
Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia melalui peningkatan kerja sama ekonomi, investasi, dan pertukaran budaya. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa diplomasi proaktif dapat menjadi alat efektif untuk mencapai tujuan nasional dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global.
*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia
Komentar