PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pemerintah Tingkatkan Serapan Gabah Dari Petani

Selasa, 15 April 2025

14:45 WITA

Nasional

1094 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Program Serapan Gabah

Jakarta — Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui peningkatan produksi padi serta penyerapan gabah petani secara maksimal. Langkah ini diwujudkan dengan menggenjot Luas Tambah Tanam (LTT) hingga mencapai 1,6 juta hektare (Ha), serta pengawasan ketat terhadap harga dan distribusi gabah.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa strategi pemerintah akan difokuskan pada percepatan tanam dan pemantauan harian terhadap LTT guna memastikan target swasembada tercapai. “Dengan pengawasan ketat dan dukungan kebijakan dari pusat, kami yakin produksi beras tahun 2025 akan meningkat signifikan,” ujar Amran.

Amran juga mengapresiasi pencapaian Perum Bulog dalam menyerap gabah petani. Menurutnya, penyerapan gabah meningkat hingga 2.000% dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini turut didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras nasional dalam empat bulan terakhir telah mencapai 16,5 juta ton, tertinggi dalam satu dekade.

Tak hanya volume produksi, harga gabah pun menjadi perhatian utama pemerintah. Kementerian Pertanian melakukan pemantauan harga secara langsung di berbagai kabupaten. Saat ini, rata-rata harga nasional berada di kisaran Rp6.520 hingga Rp6.530 per kilogram. Sementara itu, Bulog menetapkan harga beli gabah sebesar Rp6.500/kg, angka yang lebih menguntungkan dibandingkan harga dari tengkulak.

Program penyerapan gabah yang dijalankan Bulog mendapatkan respon positif dari petani di berbagai daerah. Di Kulon Progo, petani menyambut baik kebijakan ini karena memberikan kepastian harga. Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil DIY, Ninik Setyowati menyebutkan bahwa hingga saat ini sekitar 9.500 ton gabah telah terserap dari target 14.000 ton.

“Program ini mendukung swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Harapannya, petani semakin semangat menanam karena Bulog membeli gabah kering panen dengan harga Rp6.500/kg,” jelas Ninik.

Menurut Ninik, seluruh gabah kering hasil panen petani akan diserap oleh Bulog tanpa ada kriteria khusus. Prosesnya pun dibuat mudah. Petani cukup berkomunikasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa, atau pengelola gudang Bulog. Setelah itu, tim Bulog akan turun langsung ke lokasi membawa angkutan untuk membeli gabah.

“Petani tidak perlu khawatir. Kami langsung datang ke lokasi dan membeli gabah sesuai harga pemerintah. Ini untuk memudahkan mereka saat panen,” tambah Ninik.

Di Kabupaten Indramayu, langkah serupa juga dilakukan. Pemkab Indramayu, Bulog, dan TNI bekerja sama dalam menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg. Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Oscar Tri Yoga Semendawai menuturkan bahwa sebagai daerah lumbung padi nasional, Indramayu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.

“Langkah cepat Pemkab Indramayu bersama Bulog dan TNI sangat luar biasa. Mereka turun langsung ke lapangan untuk menyerap gabah petani dan memastikan semua permasalahan segera teratasi,” ujar Oscar.

Langkah-langkah pemerintah ini diharapkan mampu memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional menuju swasembada beras yang berkelanjutan. [-red]


Komentar

Berita Terbaru

\