PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Subak Spirit Festival 2024, Kolaborasi Artistik Tingkatkan Semangat Pelestarian Warisan Bali

Minggu, 10 November 2024

16:50 WITA

Tabanan

1787 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Sejumlah kegiatan di Subak Spirit Festival Kick Off 2024. (Ayu Trisna)

Tabanan, suaradewata.com – Subak Spirit Festival 2024 kembali hadir di hari kedua dengan berbagai kegiatan yang memadukan lokakarya kreatif, pertunjukan budaya, dan kolaborasi artistik yang memukau.

 

Festival yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan RI ini menekankan pentingnya menjaga warisan budaya Bali serta mendukung ketahanan pangan berkelanjutan melalui sistem Subak.

 

Festival di Jatiluwih ini menawarkan aktivitas menarik, seperti lokakarya membuat Lelakut (orang-orangan sawah) dan Sunari (kerajinan daun kelapa), yang disambut antusias oleh warga dan generasi muda. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan memperdalam nilai-nilai kearifan lokal yang melekat dalam budaya Subak. Selain itu, Lomba Menangkap Belut menjadi ajang seru yang menghadirkan keceriaan sekaligus mengenalkan kembali tradisi menangkap belut di persawahan.

 

 

Di panggung budaya, sejumlah siswa dari sekolah-sekolah di Bali mempersembahkan tarian kreasi, di antaranya Siat Sipat dari SMA N 2 Amlapura dan Tari Kreasi dari SMP N 4 Bebandem. Ada pula Tari Jatayu dan Tari Munggah Nini yang sakral, serta Tari Kontemporer Sejak Padi Mengakar yang mengisahkan siklus padi sebagai sumber kehidupan. Pementasan wayang dan tarian Joged Bumbung semakin memperkaya nuansa budaya yang disuguhkan kepada para pengunjung.

 

Penampilan musisi Bali ternama seperti Gede Robi dari Navicula dan Joni Agung & Double T dengan genre reggae turut menghibur di hari kedua ini. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri, membangkitkan semangat persatuan dan mengingatkan pentingnya pelestarian budaya melalui musik.

 

Tak hanya itu, lokakarya fotografi dan videografi juga menarik perhatian besar. Di bawah bimbingan fotografer Tjandra Hutama, Gede Lila, dan Made Dana, lebih dari 100 peserta diajak mengabadikan keindahan lanskap Subak. Selain itu, Echa Laksmi menggelar lokakarya video konten ponsel yang diikuti 50 peserta, mengajarkan teknik bercerita visual yang menyoroti warisan Subak.

 

 

Subak Spirit Festival 2024 menegaskan dukungan Bali terhadap ketahanan pangan berkelanjutan yang diusung dalam konsep Subak. Melalui acara ini, masyarakat diajak untuk menjaga keseimbangan antara ekologi, budaya, dan ketahanan pangan demi keberlanjutan Bali.

 

Manager DTW Jatiluwih, Ketut Purna, yang akrab disapa Jhon, menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Jatiluwih sebagai lokasi festival ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Kebudayaan RI atas kepercayaan ini. Festival ini tidak hanya membangkitkan seni dan budaya lokal, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat kami yang ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seni, tarian, perlombaan, dan lokakarya seperti Sunari, Lelakut, Kletekan, serta UMKM yang terlibat,” ungkapnya.

 

Festival yang berakhir di hari kedua ini sukses menghubungkan generasi muda dengan warisan tradisional Bali, membawa inspirasi dan rasa keterikatan yang lebih mendalam bagi masyarakat terhadap kekayaan budaya dan alam Bali. ayu/yok


Komentar

Berita Terbaru

\