Sengap : Pemimpin Harus Siap Terima Kritik, Jika Tidak, Jangan Jadi Pemimpin
Minggu, 13 Oktober 2024
20:12 WITA
Tabanan
1935 Pengunjung
Calon Wakil Bupati Tabanan I Nyoman Ardika atau yang akrab disapa Sengap.
Tabanan, suaradewata.com – Calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Ardika, yang akrab disapa Sengap, menegaskan pentingnya kesiapan seorang pemimpin dalam menerima kritik.
Dalam acara Simakrama di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kediri, Tabanan, pada Sabtu (12/10/2024), Sengap menyampaikan bahwa baik masyarakat maupun media memiliki hak untuk memberikan kritik kepada pemimpin yang terpilih.
"Media dan masyarakat berhak memberikan kritik dan protes. Jika ada pemimpin yang tidak siap untuk dikritik, lebih baik jangan menjadi pemimpin," ujar Sengap, yang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati mendampingi I Nyoman Mulyadi.
Baca juga:
Nyoman Mulyadi Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Bahrain di Tabanan, Tegaskan Komitmen Dukung Olahraga
Sengap, yang juga dikenal sebagai seniman Bondres, mengungkapkan bahwa selama 15 tahun berkiprah di dunia kesenian, ia telah terbiasa menerima berbagai bentuk kritik dan ejekan dari berbagai pihak. "Selama 15 tahun menjadi Bondres, saya sering mendapatkan ejekan dan hujatan, namun saya anggap itu sebagai pembelajaran," lanjutnya.
Menurutnya, pengalaman dalam kesenian tersebut mengajarkan banyak hal, terutama terkait kemampuan untuk menerima masukan dan kritikan. Ia menyatakan bahwa pengalaman tersebut akan diterapkannya dalam perannya sebagai calon pemimpin, yang harus siap menghadapi segala bentuk tanggapan dari masyarakat.
Sebagai calon Wakil Bupati Tabanan, Sengap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, meskipun ia menyadari bahwa tidak semua kebijakan yang diambil akan memuaskan semua pihak. "Kita mungkin merasa sudah memberikan yang terbaik, tetapi belum tentu semua orang merasa puas. Itu adalah bagian dari tanggung jawab sebagai pemimpin," tambahnya.
Baca juga:
Mulyadi-Ardika (MS Glowing) Siap Wujudkan Tabanan Maju dan Sejahtera dengan 21 Program Unggulan
Sengap menekankan bahwa kritik dan protes adalah hal wajar dalam proses kepemimpinan, dan ia berharap masyarakat akan tetap aktif menyuarakan aspirasi serta menjaga komunikasi yang terbuka dengan para pemimpin. ayu/yok
Komentar