PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bebas Atribut Kampanye, Polisi Kawasan Bandara Ngurah Rai Imbau Masyarakat

Jumat, 20 September 2024

19:04 WITA

Badung

1707 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Personel Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai melakukan patroli untuk mengimbau pengunjung bandara agar tidak menggunakan atribut kamoanye saat berada dalam kawasan bandara, sumber ; ist.

Badung, suaradewata.com - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan obyek vital strategis yang harus dilindungi dari gangguan keamanan guna menjamin ketertiban dan keamanan. Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan pintu masuk pariwisata dari wisatawan seluruh dunia sehingga kenyamanan wisatawan tidak boleh terganggu terutama di musim Pilkada dengan atribut-atribut kampanye.

Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, AKBP I Ketut Widiarta, SH, SIK, M.Si., menyampaikan personel Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai meningkatkan kegiatan  Patroli KRYD (kegiatan rutin yang ditingkatkan) di dalam kawasan areal bandara I Gusti Ngurah Rai, dengan mengimbau masyarakat yang ada di kawasan bandara turut menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung bandara dengan tidak memasang atau menggunakan atribut bernuansa kampanye menjelang Pemilukada Serentak 2024. "Mohon tidak melakukan pemasangan atribut kampanye di sekitar kawasan bandara I Gusti Ngurah Rai. Bandara adalah kawasan netral dan obyek vital strategis," ujar AKBP I Ketut Widiarta, Jumat (20/9).

Kapolres juga mengatakan, sesuai dengan instruksi pimpinan, personelnya sering melakukan imbauan kepada masyarakat dalam kawasan, pengguna jasa bandara, sopir, para buruh, karyawan dan lainnya, apabila mengalami ataupun melihat hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan kamtibmas di areal kawasan bandara dan sekitarnya agar sesegera mungkin melaporkannya ke pihak berwajib.

Begitu pula ke daerah penyangga kawasan bandara seperti Desa Kelan dan Desa Tuban. "Tokoh desa dan tokoh adat merupakan ujung tombak di masyarakat guna mencegah dan menangkal sedini isu yang terjadi terutama di musim Pilkada ini," ujarnya.

Masyarakat juga diharapkan lebih bijak dalam bermedia sosial terutama informasi yang tidak jelas menyangkut paslon tertentu dan tidak mudah terprovokasi.


Komentar

Berita Terbaru

\