PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Dadong Jembor Ditemukan Lemas di Kebun Pandan Setelah 10 Hari Hilang, Diduga Alami Kejadian Mistis

Kamis, 06 Maret 2025

07:47 WITA

Tabanan

1820 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Proses evakuasi Dadong Jembor.

Tabanan, suaradewata.com – Setelah 10 hari menghilang, Ni Nyoman Jembor (74), warga Banjar Dinas Yang Api, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, akhirnya ditemukan dalam kondisi lemas di kebun pandan milik banjar setempat pada Selasa (4/3/2025). Keberadaannya sempat menjadi misteri, bahkan dikaitkan dengan kejadian mistis yang beredar di masyarakat.

Penemuan Dadong Jembor menjadi kabar yang dinanti keluarga serta warga sekitar. Sejak dinyatakan hilang pada 23 Februari, pencariannya dilakukan oleh keluarga, warga, hingga aparat kepolisian. Bahkan, beredar video di media sosial yang menunjukkan seorang warga diduga mengalami kerasukan saat berupaya mencari keberadaan Dadong Jembor.

Kepala Wilayah (Kawil) Banjar Yang Api, Made Martika Putra, membenarkan bahwa Dadong Jembor ditemukan sekitar 700 meter dari rumahnya. “Saya ikut dalam proses evakuasi korban dari tengah kebun pandan ke ambulans untuk dibawa ke RSUD Tabanan guna mendapatkan perawatan medis,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).

Tak hanya ditemukan dalam kondisi lemas, hilangnya Dadong Jembor juga dikaitkan dengan kejadian mistis. Menurut penuturan sejumlah warga dan orang pintar (balian) yang dimintai petunjuk, Dadong Jembor diduga ‘dipinjam’ oleh Wong Samar yang dipercaya tinggal di sekitar kebun pandan tempatnya ditemukan.

Bahkan, dari keterangan orang pintar, Dadong Jembor disebut sudah melangsungkan ‘perkawinan’ dengan makhluk gaib tersebut. Kejadian ini diperkuat oleh firasat yang dialami keluarganya. Pada Kamis (27/2) malam, atau tiga hari setelah Dadong Jembor hilang, keluarga mengaku mencium aroma masakan yang menyerupai hidangan upacara di rumahnya. “Aromanya seperti orang yang sedang mebat atau nyate untuk hajatan, tapi hanya di dalam rumah, di luar tidak ada bau apa pun,” ungkap Martika Putra.

Keluarga awalnya tidak curiga hingga akhirnya pencarian kembali dilakukan pada Jumat (28/2) dengan melibatkan warga Banjar Yang Api. Setelah beberapa kali pencarian tanpa hasil, keluarga kembali meminta petunjuk dari orang pintar. Mereka disarankan untuk melakukan pencarian ulang pada Selasa (4/3) pagi dengan membawa sarana banten seperti telur bebek guling, banten pejati, laklak tape, dan permen lollipop sebagai ‘penukar’ Dadong Jembor.

Setelah satu jam pencarian, akhirnya Dadong Jembor ditemukan dalam kondisi terbaring lemas di antara semak pandan. Tubuhnya dipenuhi lalat, bahkan terdapat belatung, serta mengeluarkan aroma tidak sedap. “Saat ditemukan, korban hanya sempat mengucapkan ‘aduh’ sebelum diam,” tambah Martika Putra.

Pasca-penemuan, Dadong Jembor segera dilarikan ke RSUD Tabanan. Dari pemeriksaan dokter, ia mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi akibat tidak makan dan minum selama 10 hari.

Sementara itu, kronologi hilangnya Dadong Jembor terungkap dari keterangan keluarganya. Pada Minggu (23/2) pagi, seorang anggota keluarga sempat membawakan makanan ke kamarnya, namun Dadong Jembor tidak ditemukan. Keluarga awalnya mengira ia pergi mencari dedaunan untuk membuat porosan—sarana banten dari daun durian dan cempaka—seperti kebiasaannya.

Namun, hingga Senin pagi, ia tak kunjung kembali. Kekhawatiran pun muncul, hingga pencarian dilakukan secara langsung dan secara niskala dengan bantuan orang pintar.

Peristiwa ini menjadi perhatian luas, tak hanya karena hilangnya seorang lansia selama 10 hari, tetapi juga karena unsur mistis yang menyertainya. Hingga kini, kondisi Dadong Jembor masih dalam pemantauan medis untuk pemulihan kesehatannya. ayu/yok


Komentar

Berita Terbaru

\