DBDKlim Prediksi Curah Hujan dan Kelembaban untuk Antisipasi Peningkatan Kasus DBD di Bali
Kamis, 02 Mei 2024
10:35 WITA
Denpasar
1554 Pengunjung
Seminar Nasional Iklim dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pada Selasa (30/4/24).
Denpasar, suaradewata.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali meluncurkan DBDKlim yang merupakan layanan informasi iklim terapan untuk penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk wilayah Bali.
DBDKlim diluncurkan usai acara Seminar Nasional Iklim dan Kesehatan bertema "Pemanfaatan Informasi Iklim BMKG untuk Antisipasi Kejadian DBD" yang digelar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pada Selasa (30/4/24).
Dr. Ardhasena Sopaheluwakan selaku Deputi Bidang Klimatologi BMKG menyampaikan bahwa perubahan iklim adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan nyamuk DBD.
Hal itu mendorong BMKG melakukan inovasi di bidang kesehatan dengan menghadirkan DBDKlim yang menjembatani pengetahuan dan layanan iklim dengan aspek kesehatan masyarakat untuk menanggulangi dampak variabilitas iklim sekaligus dampak perubahan iklim terhadap penyakit DBD.
"Kehadiran DBDKlim sangat penting untuk membantu mengurangi kejadian DBD, mencegah wadah, melindungi masyarakat, dan mendorong praktik kesehatan berkelanjutan," terang Dr. Ardhasena.
Di lain sisi lain Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes. menyebut bahwa hadirnya DBDKlim dibutuhkan untuk mengantisipasi kasus DBD di Bali sedini mungkin.
DBDKlim menyandingkan data kasus DBD dengan prediksi curah hujan dan kelembaban di Provinsi Bali.
"Dengan data DBDKlim tersebut tentunya kami melakukan berbagai intervensi. Dapat berupa penyelidikan epidemiologi, penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi selektif, larvasidasi massal, dan fogging fokus," jelasnya.ran/adn
Komentar