KOPDAR BIKE 3, Menyusuri Jejak Nieuwenkamp di Bali Utara
Senin, 19 September 2022
07:50 WITA
Buleleng
1636 Pengunjung

Istimewa/suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Relief orang bersepeda di Pura Maduwekarang, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng mendapat perhatian serius dari para pesepeda di Kabupaten Buleleng, Bali. Pasalnya Relief itu merupakan gambar seorang artis Eropa bernama W.O.J. Nieuwenkamp yang pernah datang ke Bali Utara pada Tahun 1904.
Saat itu, W.O.J. Nieuwenkamp sengaja membawa sepeda, sebagai alternatif transportasi selama ada di Bali. Banyak yang memperkirakan bahwa Nieuwenkamplah yang pertama kali memperkenalkan sepeda bagi masyarakat Bali Utara. Terbukti dengan relief orang bersepeda di Pura Meduwekarang yang sudah ada sekitar tahun 1906, dua tahun setelah kedatangan Nieuwenkamp, saat pertama kali ke Bali Utara.
Sepeda bukan lagi menjadi benda yang istimewa di Buleleng. Hingga saat ini, masih bisa dilihat banyak sepeda yang seliweran dijalanan Buleleng. Hal inilah yang menjadi dasar, dalam pemilihan rute bersepeda di acara Kopdar Bike 3, pada Sabtu, (17/09/2022).
Acara Kopdar Bike, merupakan ajang bertemunya para pecinta sepeda di Buleleng. Acara bulanan ini, telah masuk sesion yang ketiga, dengan mengambil start di Angkringan Mula Keto, Kubujati, Kelurahan Banyuning, Buleleng. Rute dalam Kopdar Bike 3 ini, dari Kubujati menuju Pura Maduwekarang. Para pesepeda diajak untuk menyusuri sebagian rute perjalanan Nieuwenkamp di Bali Utara.
“Acara ini susan luar biasa sekali, jadi kita memperkenalkan kembali sejarah-sejarah yang susan tenggelam, dibangkitkan lagi. Mudah-mudahan acara ini bisa dilakukan secara periodik lah, untuk mengenang sejarah-sejarah di Kubutambahan dan Buleleng” ujar Kadek Sukatama, peserta yang baru pertama kali ikut dalam acara Kopdar Bike.
Tanggapan lain datang dari Gede Arsadi, yang juga pertama kali ikut dalam acara Kopdar Bike.
“Club apa pun itu, kalau sudah tanpa event, pasti akan passing surut animonya. Kalau ada kegiatan yang periodik seperti ini kan bagus ya. Tidak perlu besar acaranya, yang panting bisa kumpul, bisa bertemu dengan para penghobi sepeda” ucapnya.
Kopdar Bike 3, diikuti sekitar 25 orang peserta. Waktu tempuh yang dibutuhkan dari Kubujati menuju Maduwekarang sekitar 20 menit dengan panjang rute 10 km. Secara umum acara Kopdar Bike ini, masih tetap sama dengan dua acara sebelumnya. Dalam Kopdar Bike 3, masih memilih rute-rute yang memiliki nilai sejarah di Buleleng. Tema ini sengaja dipilih untuk memperkenalkan kembali kekayaan sejarah Buleleng.
Hary Sujayanta, yang kali ini menjadi penanggungjawab Kopdar Bike 3, mengatakan acara ini sebagai bentuk konsistensi dalam membangun kembali semangat bersepeda yang dibalut sejarah.
“Secara umum, acara kali ini sama dengin acara 1 dan 2. Bedanya hanya rute dan temanya. Dimana kali ini kita memilih rute ketimur yang berkaitan dengan sejarah sepeda di Buleleng” jelasnya.
Kopdar Bike, merupakan acara kumpulnya pesepeda di Buleleng yang di gelar satu bulan sekali. Acara ini digagas oleh tiga tempat nongkrong di Buleleng, yaitu Kedai Kopi Dekakiang, Dangke Cafe dan Angkringan Mula Keto.sad/nop
Komentar