Waduh, Viral Bule Berpose Bugil di Pohon Kayu Putih Sakral di Marga
Rabu, 04 Mei 2022
11:00 WITA
Tabanan
5157 Pengunjung
Tangkapan layar bule berpose tanpa busana di Kayu Putih berusia ratusan tahun di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Marga, Tabanan. Foto : ISTIMEWA
Tabanan, suaradewata.com – Lagi-lagi ada bule yang berulah di Bali. Kali ini seorang warga negara asing (WNA) wanita nekat berpose tanpa menggunakan sehelai benang pun di pohon raksasa berusia ratusan tahun di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan. Video singkat yang memperlihatkan hal itu pun dengan cepat beredar di media sosial dan memantik kemarahan netizen karena dinilai telah membuat tempat suci tersebut ‘leteh’ atau kotor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, video tersebut diunggah oleh akun instagram @alina_yogi. Kemudian video tersebut diposting ulang oleh @niluhdjelantik dengan keterangan ‘Habis turis nari telenji di Gunung Batur, sekarang ada lagi kayak beginian. Kamu tahu pohon Kayu putih yang telah berusia 700 tahun ini terletak dibelakang Pura Babakan? Artinya apa? Pura ini masuk dalam lingkungan tempat suci. Kalau mau meditasi atau selfi silahkan. Maksudmu apa? Demi konten?? Kesucian pura jadi tercemar karena kelakuanmu. Please cek izin tinggalnya pak. Cek juga izin usahanya. Kalau terbukti melanggar, deportasi aja, daripada bikin leteh Bali” tulis Niluh Djelantik sembari me-mention Imigrasi Denpasar.
Terkait hal tersebut, Prajuru Pura Babakan, I Made Kurnawijaya mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Pihaknya pun berharap bule tersebut bisa terlacak dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Mudah-mudahan yang seperti itu bisa dilacak dan dapat bertanggungjawab atas apa yang dilakukan,” tegasnya Rabu (4/5/2022).
Dan atas peristiwa tersebut, prajuru pura akan menggelar pertemuan dengan penglingsir dan pengempon pura untuk menentukan tindak lanjutnya, termasuk untuk menentukan pelaksanaan Guru Piduka di lokasi tersebut.
Sementara itu, Bendesa Adat Bayan, I Wayan Negeriawan sangat menyesalkan hal tersebut. Meskipun sejauh ini yang bertanggungjawab akan pengelolaan objek wisata Kayu Putih tersebut adalah Pemaksan dari Pura Babakan yang ada didepan Kayu Putih tersebut. “Saya selaku Bendesa Adat sangat menyesalkan hal ini. Mungkin kedepannya kita akan ngomong dengan pengelola untuk lebih memperketat pengawasannya,” tegasnya.
Pihaknya pun memprediksi jika bule tersebut datang ketika tidak ada orang dikawasan tersebut atau tanpa pemandu. Sehingga bule tersebut dapat melakukan hal tersebut. “Karena kalau ada yang mengetahui sudah pasti akan ditegur, apalagi hal seperti ini (berpose tanpa busana) dapat membuat kawasan leteh,” tandasnya. ayu/yok
Komentar