Menderita Hydrocepalus, Balita Ojek Online Butuh Uluran Tangan
Senin, 04 April 2022
15:35 WITA
Tabanan
2571 Pengunjung
Ni Komang Safhira Anandini balita usia 2 tahun, saat bersama kakak dan kedua orang tuanya yang hanya driver ojek online, saat berada di rymahnya di Banjar Tanah Pegat, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan.
Tabanan, suaradewata.com – Seperti anak-anak pada umumnya, Ni Komang Safhira Anandini nampak aktif bermain dengan kakaknya. Namun siapa sangka balita berusia 2 tahun itu terlahir dengan keterbatasan. Safira menderita Hydrocepalus dan Sindaktili pada jari kaki dan tangannya sehingga harus menjalani operasi dalam beberapa tahap. Sementara kedua orang tuanya tergolong bukan ekonomi berkecukupan, bapaknya hanya seorang driver ojek online (Ojol) sementara ibunya tidak bekerja karena mengurus anak-anak dirumah. Beruntung untuk operasinya sudah ditanggung BPJS Kesehatan, namun untuk hidup sehari-hari keluarga asal Banjar Tanah Pegat, Desa Gubug ini masih kekurangan sehingga butuh uluran tangan.
Kepada www.suaradewata.com, ayah Safhira, I Putu Sadia, 43, menuturkan jika anak bungsunya tersebut telah mengalami Hydricepalus dan Sindaktili sejak lahir. “Saat anak saya umur 2 bulan sempat kepalanya di scan tapi kata dokternya tidak ada cairan. Dan kepala anak saya kan ada seperti bolong-bolong, itu katanya bisa menutup sendiri tanpa operasi,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya di Banjar Tanah Pegat, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Senin (4/4/2022).
Namun seiring berjalannya waktu, ia dan istrinya, Ni Ketut Wianti, 42, mendapati jika perkembangan Safhira lambat sehingga ia memutuskan untuk isa berkonsultasi ke dokter. Saat anak-anak seusianya sudah berjalan, Safira justru belum bisa berjalan. “Kemudian anak saya makannya kuat tapi terlihat kurus, kelihatan tulang-tulangnya. Makanya saya konsultasi ke dokter dan dirujuk ke dokter spesialis tumbuh kembang,” imbuhnya.
Sampai disana, Safhira pun diminta menjalani sejumlah tes dan cek lab serta diberikan obat. Sejak saat itu dirinya pun rutin mengantar sang anak untuk berobat ke RSUP Sanglah. Safhira juga disarankan mengikuti terapi. Sampai akhirnya dokter menyarankan agar Safhira menjalani operasi untuk kepala dan jari-jarinya.
“Sebenarnya operasi kepala yang duluan dilakukan, tetapi mungkin belum ada jadwalnya makanya bedah plastik dulu yang diambil. Jadi operasi jari tangan dan kaki dulu. Rencananya operasinya hari Rabu ini,” sambungnya.
Ia pun mengaku bersyukur karena operasinya ditanggung BPJS. Hanya saja saat ini ia mengaku bingung memikirkan biaya sehari-hari saat berada di rumah sakit menemani putrinya nanti. Apalagi ia beberapa bulan ini dirinya harus mengantar putrinya bolak balik Tabanan-RSUP Sanglah sehingga tidak sempat bekerja. “Saya bekerja jadi driver ojek online, kadang cuma sempat kerja sore sepulang dari RS Sanglah. Sedangkan istri saya tidak bekerja karena harus mengurus anak dirumah. Untuk BPJS ini syukur dibiayai pemerintah,” sambung ayah tiga orang anak tersebut.
Untuk kehidupan sehari-hari ia mengandalkan bantuan sembako yang biasa diterima dari pemerintah. Ia pun berharap uluran tangan dari para dermawan untuk hidup sehari-hari serta berdoa agar proses operasi yang akan dijalani putrinya dalam berjalan lancar sehingga Safhira dapat menjalani kehidupan yang normal. ayu/red
Komentar