PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Malam Puncak Sastra Saraswati Sewana, Sastra Perjalanan Kembali ke-Akar, Kesadaran dan Kemanusiaan

Minggu, 29 Agustus 2021

15:25 WITA

Gianyar

1846 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Malam Puncak Sastra Saraswati Sewana dilaksanakan secara hybrid, tepat pada Hari Suci Saraswati, Saniscara Umanis Watugunung (Sabtu, 28/8/2021). Dalam acara tersebut diserahkan hadiah kepada 30 penulis dari 6 kategori, serta pertunjukan seni yang bertema  "Sih".

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, yang hadir secara daring memberikan sambutan dan apresiasi sekaligus menyampaikan selamat kepada para peserta dan pemenang yang tetap kreatif menciptakan karya sastra Bali klasik dan Bali modern ditengah pandemi. 

Selain sambutan dari  Menko PMK, sambutan juga diberikan oleh Ketua Yayasan  Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana. Mengutip Presiden Jokowi, Ari mengatakan bahwa  krisis yang terjadi sekarang, ibarat api. Kalau bisa dihindari, tetapi jikapun  terjadi ada banyak hal yang bisa dipelajari. Api membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Ia berharap, semangat dan prestasi yang lahir dari ajang kreasi ini bisa menjadi bibit yang baik untuk pemajuan aksara, sastra dan bahasa Bali dimasa yang akan datang. Yayasan Puri Kauhan Ubud bertekad melanjutkan kegiatan sejenis, namun dengan kreasi dan inovasi baru, agar tidak monoton, sehingga tetap menarik dan berkontribusi pada pemajuan kebudayaan Bali.

Staf Khusus Presiden, Sukardi Rinakit, menilai ajang ini mengingatkan dan menuntun  kita untuk kembali keakar pengetahuan, akar "kaweruh" atau wawasan, akar kesadaran, yang pada akhirnya akan bermuara kesatu titik yaitu  rasa kemanusiaan dan kemanusiaan itu sendiri. Puisi, cerpen, satua, kidung, kakawin, geguritan, menurutnya adalah merupakan kesadaran itu sendiri dan buat dari kemanusiaan itu sendiri.

Dan konteks tersebut, Sastra Sarasawati Sewana sebagai Pemarisudha Gering Agung, dapat  diibaratkan  sebagai pil pahit. Pil atau obat yang menyehatkan, namun tidak akan hebat dan mujarab kalau tidak ada kesadaran pengetahuan, kesadaran kaweruh dan kesadaran kemanusiaan, ungkap Sukardi Rinakit yang akrab di sapa Cak Kardi.

Setelah penyerahan dana apresiasi, acara diakhiri pertunjukan "Sih", sebuah dongeng visual tentang kelahiran seorang manusia yang penuh kasih kepada semesta. Dongeng yang memaknai perjalanan manusia kebumi dengan beribu bapa pengetahuan, aksara dan sastra.

Pertunjukan seni yang sarat makna ini disutradarai sutradara muda berbakat Kamila Andini denga koreografer Ida Ayu Wayan Arya Setyani. Dengan penampil, Yayasan Bumi Bajra Shandi, Wayang Sunar, Ayu Laksmi dan Aryani Willems.

Diakhir sambutannya, Ari menyampaikan terimakasih kepada  para menteri Kabinet Indonesia Maju,  Gubernur Bali serta para sponsor atas dukungan bagi sukses penyelenggaraan acara ini. rls/gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\