Ini Ungkapan Bupati Bangli Saat Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1941
Rabu, 13 Maret 2019
00:00 WITA
Bangli
2628 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com - Sebagai wujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan yang Maha Esa, serta rasa terimakasih kepada para sulinggih di Kabupaten Bangli yang telah memberikan tuntunan dalam kehidupan beragama serta untuk meningkatkan kerukunan antar sesama umat sedarma, Rabu (13/3/2019) dilaksanakan Dharma Santi hari suci Nyepi Tahun Baru saka 1941, Tahun 2019. Acara yang dipusatkan di lapangan Kantor Bupati Bangli di hadiri langsung oleh Bupati Bangli beserta Wakil Bupati Bangli, Ida Sulinggih di Kabupaten Bangli, Forum Kerukunan Umat Beragama, Perbekel dan Bendesa Adat di Kabupaten Bangli dan organisasi kemasyarakatan.
Kepala Bagian Kesra Kabupaten Bangli Jro Penyarikan Widata melaporkan, kegiatan ini merupakam kegiatan rutin tiap tahun sebagai wujud syukur ke hadapan Ida Sangyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunianya bisa melaksanakan Catur Brata Penyepian tahun baru saka 1941 secara lancar. Selanjutnya sebagai wujud bakti dan terimakasih kepada para sulinggih yang telah selalu memberikan tuntunan dan mendoakan jagat Bangli beserta isinya selalu diberikan keselamatan dan umat selalu segilik seguluk dalam membangun Kabupaten Bangli. Berikutnya adalah untuk meningkatkan jalinan silaturahmi antar sesama sulinggih dan umat sedharma di Kabupaten Bangli. Lebih lanjut dikatakan kegiatan ini bersumber dari anggaran kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Setda Kabupaten Bangli Nomor 4.01.03/1397/DPA/2018 tanggal 31 Desember 2018. “Dengan harapan melalui kegiatan Dharma Santi tahun Baru Saka 1941 kita bisa mendapatkan jalan sesuai dengan swadarma dalam bidang tugas masing masing,” katanya.
Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar, menyampaikan Bali merupakan salah satu Daerah primadona bagi para wisatawan untuk berkunjung melakukan kegiatan pariwisata, hal itu menyebabkan para peminat baik dari luar daerah dan luar negeri berbondong bondong untuk dapat berkungjung menikmati keindahan pulau bali dengan berbagai sajian wisatanya, hal itu menjadi tantangan agar kita selalu bisa menjaga adat dan seni budaya Bali tetap lestari. “Menjaga dan melestarikan Budaya Bali akan selalu berkaitan dengan kondisi Bali saat ini yang sudah semakin sembrawut dengan gempuran budaya asing dan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat. Hal itu, kata dia, membuat masyarakat semakin sulit untuk menyaring informasi yang masuk yang belum tentu sesuai dengan karakter dan jati diri mayarakat Bali. “Oleh karena itu kita semua harus terus meningkatkan kwalitas dan kemampuan untuk menepis pengaruh negatif yang ada. Dihari yang baik ini kita bersyukur karena bisa melaksanakan kegiatan Dharma Santhi sebagai ajang silahturahmi dan sebagai wujud bakti dan terimakasih pada ratu Sulinggih di Kabupaten Bangli yang telah memberikan tuntunan dalam kehidupan beragama,” jelasnya.
Selain itu, para sulinggih juga dinilai selalu dengan penuh iklas mendoakan jagat beserta isinya selalu diberikan keselamatan melalui upacara surya sewana setiap pagi hari mudah mudahan hal itu dapat kami tindak lanjuti dengan pembangunan disegala bidang melalui pelayan kepada masyarakat. “Harapan kami di tahun baru ini, kita semua bisa meningkatkan swadarma di lingkungan masing masing sesuai bidang tugasnya yang didasari dengan niat yang suci dan rasa bangga untuk menjaga dan melestarikan Budaya Bali untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bangli menuju Bangli yang Gita Santi” katanya. ard/ari
Komentar