PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kasus HIV/AIDS di Badung Tembus Diangka 2000 Jiwa

Jumat, 01 Maret 2019

00:00 WITA

Badung

2470 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

ilustrasi

Badung, suaradewata.com- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung terus alami grafik peningkatan. Dalam catatan akhir tahun 2018 terdata hingga mencapai lebih dari 2000 jiwa.

Menurut Nyoman Muliani selaku Pemegang Program HIV di Dinas Kesehatan Badung, di tahun 2018 jumlah masyarakat yang menderita HIV/ AIDS mencapai 2.199 jiwa.

“Hingga akhir tahun 2018 kita temukan sebanyak 2.199 jiwa. Ini sudah data by name by address, kasus HIV/AIDS di Badung,” ungkap Muliani saat hadir dalam acara “Sosialisai Badung Tanpa Stigma dan Diskriminasi” yang dilaksanakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Badung di Sekretariat KPA Badung, Jalan Abianbase, Mengwi, Jumat (1/3).

Lanjut Muliani, dari 2.199 jiwa itu, sebanyak 681 jiwa menderita HIV dan 1518 menderita AIDS. Dalam menyikapi tingginya kasus virus mematikan di Badung ini, pihak Dinas Kesehatan bersama KPA Badung sudah turun ke masing-masing banjar.

Termasuk juga sosialisasi pelayanan kesehatan dan tempat umum lainnya untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang bahaya penyakit HIV/AIDS. 

“Kami bersama KPA terus bergerak ke masyarakat untuk mencegah meluasnya penularan penyakit ini,” kata Muliani.

Hal senada juga disampaikan Koordinator KPA Badung, Ayu Cempaka Rani Putri. Kata dia, dalam melakukan pencegahan KPA Badung tidak hanya turun hingga ke tingkat banjar, namun juga sampai ke sekolah-sekolah dengan harapan para siswa ikut mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS secara luas.

“Awalnya UNAIDS mencanangkan zero discrimination Day sebagai hari untuk menghapus diskriminasi terhadap mereka yang menderita HIV dan AIDS. Akan tetapi, seiring pergantian tahun perayaan tersebut kini tak lagi hanya untuk mengkampanyekan stop diskriminasi terhadap penderita HIP dan AIDS saja. Melainkan satu peringatan untuk upaya stop diskriminasi dalam bentuk apapun,” terang Ayu Cempaka. mot/ari


Komentar

Berita Terbaru

\