Tiga Ekor Anak Sapi di Kintamani Mati Menggenaskan
Minggu, 16 September 2018
00:00 WITA
Bangli
2945 Pengunjung
istimewa
Bangli, suaradewata.com - Para petani khususnya yang memiliki ternak sapi di wilayah desa Langgahan, Kintamani, Bangli resah. Pasalnya, secara beruntun tercatat tiga ekor anak sapi (godel) milik petani di wilayah setempat mati secara mengenaskan. Tragisnya, kematian godel tersebut terjadi secara misterius. Dimana bagian perutnya terburai dan isi jeroannya hilang tanpa jejak.
Ni Nyoman Pakerti salah seorang peternak, yang ditemui awak media Minggu (16/09/2018) menuturkan dirinya tidak menyangka kalau anakan sapinya yang baru lahir tiga hari lalu mati secara misterius, Sabtu (15/9/2018). Diceritakan, peristiwa tersebut baru diketahui ketika yang bersangkutan bersama cucunya pergi ke ladang yang berlokasi di Pondokan Cekuh untuk memberikan pakan babi serta bermaksud melihat godel yang baru lahir.
Namun, sesampai di ladang, dia kaget karena cucunya tiba-tiba berteriak histeris. "Setelah saya cek, ternyata cucu saya kaget karena melihat godel betina saya yang baru lahir tiga hari lalu telah mati secara mengenaskan," ungkapnya. Disebutkab, godelnya ditemukan telah tergeletak tidak tak bernyawa tidak jauh dari kandang induknya. Namun yang membuat dia tidak habis pikir, kondisi perut godelnya yang mati itu terluka menganga dan isi jeroan telah raib. “Isi jeroan telah habis, sementara daging yang lain masih tampak utuh,”katanya.
Saat ditanya apakah di sekitar lokasi tidak ada jejak kaki binatang, Ibu kandung dari Nyoman Suardana ini, mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Pasalnya, dia tidak kuasa melihat anakan sapinya mati dengan kondisi seperti itu, sehingga yang bersangkutan tidak begitu memperhatikan situasi di sekitar godelnya ditemukan. “Saya tidak tahu apakah godel saya itu dimakan binatang atau karena sebab lain. Cuma saja saat itu induknya tidak tenang dan gelisah serta terus mengembik,”tegasnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Langgahan , I Komang Dangkayana mengakui adanya kasus tersebut telah terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu sebulan terakhir. Hanya saja, kasus ini justru tidak dilaporkan oleh para korban. “Kasus ini tidak dilaporkan dan bangkai godel langsung dikubur warga karena korban tidak tega melihat kondisi godel kesayangannya lama-lama”,ujarnya.
Oleh karena itu, rencana dia berinisiatif bakal melaporkan kasus tersebut ke kepolisian dan dinas yang membidangi untuk menyelidiki penyebabnya lantaran telah membuat warga setempat resah.
Diakui, sesuai informasi yang diterimanya, kasus kematian anakan godel secara misterius tersebut tiga kali terjadi tepatnya Banjar Langgahan Kangin. Peternak yang mengalami nasib sial tersebut antara lain I Nyoman Suardana, Sang Mangku Prajapati dan Pak Kemul. “Ciri-ciri kematian anakan sapi itu hampir sama. Dimana, isi jeroan hilang,”ucapnya. Atas peristiwa itu pihaknya juga mengatakan bakal menempuh upaya niskala dengan menghaturkan sesaji ke pura. Perlu diketahui, sebelumnya kasus kematian godel secara misterius ini juga sempat melanda para peternak di wilayah desa Buahan Kaja, Payangan, Gianyar. Selanjutnya, kasus ini justru kini meluas menimpa wilayah desa Langgahan Kintamani. ard/ari
Komentar