Geger, Penemuan Kerangka Manusia di Pantai Lembeng
Rabu, 25 Juli 2018
00:00 WITA
Gianyar
2883 Pengunjung
suaradewata
Gianyar, suaradewata.com – Warga di sekitar Pantai Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Rabu (25/7/2018) sore digegerkan dengan penemuan tengkorak dan tulang manusia. Polisi yang menerima laporan penemuan tersebut segera turun ke lokasi melakukan olah TKP.
Informasi yang berhasil didapatkan mengungkapkan, seorang buruh bernama Rahim (30) sedang menggali pasir untuk membuat senderan di depan Restoran Home Beach Pantai Lembeng dikagetkan adanya tulang belulang manuia yang tertanam di kedalaman 20 cm. Rahim kemudian melaporkan penemuan itu kepada atasannya bernama I Made Rana (52). Setelah dicek kebenarannya ternyata memang benar ada, tulang belulang seperti tulang manusia selanjutnya Rana melaporkan kepada anggota Pospol Ketewel untuk penanganan lebih lanjut.
Tim identifikasi dari Polsek Sukawati yang turun ke lokasi segera melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari warga sekitar. Posisi tengkorak diketahui mengarah ke timur dengan panjang tulang belulang kurang lebih 153 cm.
Menurut keterangan salah satu warga di Lembeng, I Wayan turun mengatakan, di tempat penemuan tulang belulang itu dulunya merupakan kuburan orang –orang yang meninggal akibat wabah lepra. Dan ada salah satu warga dari Banjar Luglug bernama Lugit pernah dikubur di TKP sekitar 70 tahun yang lalu karena sakit lepra.
Sementara itu, menurut keterangan Bendesa Adat Lembeng I Made Cakra bahwa sepanjang pengetahuannya di seputaran TKP merupakan kuburan orang-orang yang meninggal karena sakit lepra. Terkait dengan penemuan tulang yang diperkirakan tulang manusia, Desa Adat Lembeng akan melakukan rapat untuk membahas penemuan tulang tersebut. Mengingat ada salah satu warga Lembeng yang dikubur di sekitar lokasi penemuan tulang.
Sedangkan, Panit Reskrim Polsek Sukawati Iptu I Gusti Ngurah Winangun menerangkan, tim identifikasi yang turun ke TKP telah melakukan langkah-langkah sesuai protap. Saat ini tulang belulang tersebut telah dikirim ke RS Sanglah untuk dilakukan visum. “Kami tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui kepastian pemilik tulang belulang tersebut,” jelas Iptu Winangun. gus/ari
Komentar