Tingkatkan Layanan Kesehatan Pemerintah Integrasikan Apotek dan Klinik Desa
Minggu, 20 April 2025
16:23 WITA
Nasional
1139 Pengunjung

Program Apotek Desa
Jakarta – Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen luar biasa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui integrasi sekitar 54.000 apotek dan klinik desa ke dalam sistem Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih). Kebijakan strategis ini digagas oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koperasi dan UKM, mencakup puskesmas pembantu (pustu), puskesmas desa (puskesdes), dan unit layanan kesehatan lain yang telah aktif di tingkat desa.
Langkah ini merupakan implementasi langsung dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Kopdes Merah Putih yang menargetkan pendirian 80.000 koperasi desa di seluruh Indonesia. Setiap koperasi desa diarahkan untuk memiliki tujuh unit usaha strategis, salah satunya adalah layanan kesehatan yang kini menjadi prioritas utama pemerintah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa penggabungan ini akan mempercepat pemerataan layanan kesehatan di seluruh penjuru nusantara tanpa harus membangun fasilitas baru, sehingga sangat efisien dan tepat sasaran.
"Kami tidak perlu bangun baru. Kita manfaatkan pustu, puskesdes, dan puskesmas yang sudah ada. Begitu keputusannya keluar, dalam seminggu langsung 54.000 unit usaha apotek dan klinik desa siap bergabung," tegas Budi Gunadi Sadikin.
Lebih lanjut, Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah konkret untuk menjamin mutu layanan kesehatan dengan menempatkan tenaga apoteker profesional di setiap desa, serta melakukan pengadaan obat secara nasional.
"Obatnya kita beli secara nasional, jadi murah. Dan apoteker akan kita tempatkan agar masyarakat mendapatkan layanan yang benar," lanjut Budi Gunadi Sadikin.
Kebijakan ini juga mendapat dukungan penuh dari Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, yang menilai bahwa layanan kesehatan dalam koperasi desa adalah fondasi penting bagi peningkatan produktivitas ekonomi rakyat.
"Kesehatan adalah fondasi ekonomi. Jika warga desa sehat, maka produktivitas ekonomi lokal akan ikut meningkat," tegas Budi Arie.
Menurut Budi Arie, koperasi desa saat ini diarahkan menjadi pusat layanan publik yang komprehensif, mencakup sektor kesehatan, pendidikan, hingga distribusi logistik. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya visi pemerintah untuk menjadikan koperasi sebagai ujung tombak pembangunan desa.
Program integrasi ini bukan hanya sekadar kebijakan administratif, melainkan merupakan terobosan strategis dalam menciptakan ekosistem desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi. Dengan kehadiran Kopdes Merah Putih, desa bukan lagi menjadi objek pembangunan, tetapi telah berubah menjadi motor penggerak utama pembangunan nasional. [^]
Komentar