Bupati Mas Sumatri Berharap Perempuan Karangasem Menginspirasi RA Kartini
Minggu, 22 April 2018
00:00 WITA
Karangasem
3151 Pengunjung
suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com – Tanggal 21 April menjadi tanggal yang ditetapkan sebagai Hari Kartini melalui Keputusan Presiden RI nomor 108 Tahun 1964 tentang penetapan RA Kartini sebagai Pahlawan Nasional dimana Presiden Soekarno saat itu kemudian menetapkan tanggal kelahiran RA Kartini yakni Tanggal 21 April sebagai Hari Kartini dan diperingati hingga sekarang.
Di Kabupaten Karangasem sendiri, Apel peringatan Hari Kartini pada Sabtu (21/4/2018) yang dilaksanakan di Lapangan Tanah Aron, Amlapura, berlangsung khidmat dengan inspektur upacara Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, serta diikuti oleh jajaran OPD dilingkungan Pemkab Karangasem serta dari instansi lainnya seperti TNI/Polri, siswa dan anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Karangasem.
Dalam apel peringatan Hari Kartini tersebut juga dihadiri oleh anggota Forkopimda dan Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, serta tokoh masyarakat Karangasem I Gusti Made Tusan yang juga suami dari Bupati Mas Sumatri. Kepada wartawan usai pelaksanaan Apel peringatan tersebut, Bupati Mas Sumatri mengajak masyarakat Karangasem khususnya kaum perempuan untuk memaknai nilai-nilai perjuangan RA Kartini utamanya dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dalam kaitan emansipasi wanita dalam kehidupan sosial, pendidikan, ekonomi dan politik namun tetap tidak melepaskan kodrat serta kewajiban sebagai seorang wanita serta sebagai ibu dalam sebuah keluarga.
Dipaparkannya, RA Kartini atau yang bernama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat, merupakan sosok pejuang wanita yang lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara. RA Kartini sendiri lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A (Raden Ajeng) di depan namanya. Raden Ajeng itu sendiri dipergunakan oleh Kartini sebelum ia menikah, dimana setelah bliau menikah gelar kebangsawanan yang dipergunakan adalah Raden Ayu (RA) sesuai dengan tradisi jawa.
Ayah RA Kartini bernama R.M. Sosroningrat yang merupakan putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat sebagai Bupati Jepara. Banyak dari pemikiran pemikiran RA Kartini yang menjadi isnpirasi bagi kaum perempuan utamanya dalam masa penjajahan dulu. Sebagai wanita bangsawan yang memang fasih berbahas belanda, RA Kartini sangat tertarik dengan pola pikir perempuan di Eropa yang dibacanya melalui surat kabar dan sejumlah buku kala itu. Itulah titik awal bangkitnya pemikiran RA Kartini untuk berjuang memajukan perempuan pribumi yang saat itu masih sangat tertinggal jauh dengan status sosial yang sangat rendah.
Pengetahuan cukup luas tentang ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang dimilikinya, membuat RA Kartini memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi. Utamanya pada masalah sosial yang terjadi dimana menurut RA Kartini seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.
“Hari Kartini rutin diperingati setiap 21 April termasuk hari ini. Tentu ada hal-hal yang spesifik untuk kemajuan para wanita, dimana perjuangan Kartini merupakan isnspirasi dan bliau adalah isprirator yang sudah barang tentu keberhasilan Kartini jaman Now tidak terlepas dari inspirasi yang ditanamkan oleh RA Kartini,” tandas Bupati Mas Sumatri.
Ditambahkannya, RA Kartini merupakan pejuang keras bagi kaum perempuan dan bliau sangat konsisten serta tangguh dan memiliki keyakinan yang luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. “Dan itulah yang menjadi inspirasi wanita jaman Now, dan saya sendiri sangat menginspirasi perjuangan RA Kartini. Saya berarap para wanita di Karangasem untuk bisa meyakini kemampuan diri sendiri untuk bisa berkompetisi dan berlomba dalam membangun Kabupaten Karangasem yang bermartabat,” ucapnya. nov/rls/ari
Komentar