Kubu Sudding Pecat OSO, Ini Kata GPS
Senin, 15 Januari 2018
00:00 WITA
Nasional
15575 Pengunjung
Jakarta, suaradewata.com - Beberapa hari terakhir, badai menghantam Partai Hanura. Kondisi di internal partai itu tiba-tiba memanas, dan memantik kemunculan dua kubu.
Di satu sisi, ada kubu yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Di sisi lain, ada kubu Sekjend DPP Partai Hanura Sirajudin Sudding.
Kedua kubu bahkan sama-sama menggelar rapat di Jakarta, Senin (15/1/2018). Kubu OSO menggelar rapat di Hotel Manhattan Jakarta, sementara kubu Sudding menggelar rapat di Hotel Ambhara Jakarta.
Bukan itu saja, kedua kubu juga saling memecat. Semula, kubu Sudding memecat OSO dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Hanura. Kubu OSO melakukan 'perlawanan' dengan memecat balik Sudding.
Pemecatan OSO oleh kubu Sudding, langsung mendapat reaksi kubu OSO. Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika (GPS), mengatakan pergantian ketua umum tidak bisa dilakukan melalui rapat yang hanya dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD), apalagi dilakukan dengan sekedar kumpul - kumpul.
Pergantian ketua umum, kata GPS, harus berdasarkan AD/ART dan dilakukan melalui Musyawarah Nasional (Munas) atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Yang namanya pemilihan ketua umum, yang saya tahu di AD/ART, itu lewat Munaslub. Bukan lewat kumpul-kumpul," tandas GPS, di Hotel Manhattan Jakarta, Senin (15/1/2018).
Sebelumnya di Hotel Ambhara Jakarta, juga digelar pertemuan yang dipimpin Sekjend DPP Partai Hanura Sarifuddin Sudding.
Dalam pertemuan tersebut, disampaikan mosi tidak percaya kepada OSO. Kubu Sudding juga memecat OSO dan menunjuk Daryatmo sebagai Plt Ketua Umum DPP Partai Hanura.
Rapat kubu Sudding ini diklaim dihadiri sejumlah senior partai, antara lain Dewan Pembina DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Dewan Penasihat Subagyo HS, Waketum Nurdin Tampubolon, Wisnu Dewanto, Dariyatmo dan Sekjend Sarifuddin Suding.san/aga
Komentar