PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Berbagi Cinta Kasih dan Saling Mendukung Dalam Keterbatasan

Minggu, 07 Januari 2018

00:00 WITA

Gianyar

3307 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Yayasan The Legong Anak Bangsa kumpul Bareng Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di  Rumah Cinta The Legong Anak Bangsa, Minggu (7/1), untuk berbagi cinta kasih, dan saling mendukung untuk selalu  semangat berjuang menjalankan hidup di tengah keterbatasan fisik .

Putu Desi Krisna dewi atau yang akrab disapa Ibu Dewi pengelola dan teraphist di Yayasan The Legong Anak Bangsa mengatakan ingin membantu anak-anak penderita Cerebral palsy (lumpuh otak /PC) agar mendapatkan pengobatan atau terapi secara gratis, karena untuk penderita kanker dan lainnya sudah banyak yayasan yang membantu. disamping itu ia juga ingin saling berbagi dan menguatkan dalam menjalankan hidup, apalagi dengan status Gianyar kota layak anak ia ingin memfasilitasi atau membantu ABK terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu agar ABK tidak larut dalam kesedihan. Ia menjelaskan bahwa keterbatasan fisik bukan berarti seseorang tidak memiliki kelebihan. Begitu halnya yang ditunjukkan Putu Agus Setyawan dan Kadek Windari .

Dengan keterbatasan fisik Agus dan Winda begitu ia disapa malah menjadi motivator bagi anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Ia mengaku akan sangat terhibur ketika beberapa penderita disabilitas dari sebuah yayasan sosial berkunjung ke rumah mereka  atau mereka bisa berkunjung ke yayasan sosial untuk saling berbagi pengalaman dan cerita saling menguatkan. Komang Warsiki ibunda dari Agus dan Winda mengatakan “Anak saya tidak pernah mengenyam pendidikan disekolah, saya mengajarkannya dengan menggunakan lidi, saya menulis berbagai angka dan huruf di lantai rumah yang masih berupa  tanah kala itu,” ujarnya.

Ajaran sederhana itu membuat Winda dan Agus dapat membaca, menulis, dan berhitung. “Ibu saya tidak mampu membeli peralatan menulis, seperti buku dan pensil bahkan untuk makan sekalipun susah pada saat itu” tambah Agus. Namun kini Agus telah mampu menulis sebuah buku dengan judul Ni Komang Warsiki dan perjuangan menembus kemelut kehidupan, bahkan dengan bukunya ia sempat diundang pada acara reality show Kick Andy dan Hitam Putih.  

Disisi lain Wayan Karcana menyampaikan yayasan yang dipimpinnya menangani pengobatan yang dikhususkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti penderita  Cerebral palsy (lumpuh otak /PC), autis, dan tak menutup kemungkinan bagi penderita gangguan lainnya untuk menyalurkan bantuan dari para donator. Terkait dengan kegiatan “Ini merupakan kegiatan rutin yang ke-5 yang kami adakan setiap enam bulan sekali. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa donor darah, pengobatan gratis, dan penyerahan bantuan sembako” tambahnya. Selain itu juga diadakan kegiatan konseling bagi orang tua penderita untuk membuka wawasannya agartau tindakan yang akan diambil bagi buah hatinya yang mengalami gangguan medis. Semua biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari para donator.

Orang tua dari  Ayu Kania Dewi mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan Yayasan The Legong karena telah mengadakan kegiatan seperti ini “Kegiatan ini sangat membantu meringankan beban kami terutama kepada para dokter yang telah memberikan perawatan kepada anak saya”. Ayu Kania Dewi merupakan salah satu dari puluhan anak yang datang untuk melakukan terapi di Yayasan The Legong. rls/ari


Komentar

Berita Terbaru

\