Konsleting, Artshop Canang Sari Ludes Terbakar
Selasa, 11 Juli 2017
00:00 WITA
Gianyar
3400 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Kebakaran hebat melanda Artshop papan nama Canang Sari milik Jero Mangku Wayan Suardana (35) di Banjar Tegehe, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, pada Selasa (11/7) sekitar pukul 11.00 wita. Dugaan sementara api bersumber dari konsleting listrik pada alat pengering rambut (hairdryer) yang digunakan untuk mengeringkan cat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, namun diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi dilapangan, kepulan asap sudah tampak membubung tinggi dari kejauhan sekitar pukul 11.25 wita. Sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran pun berjibaku padamkan api kurang lebih 2,5 jam. Hingga sekitar pukul 14.00 wita, api baru berhasil dikuasai pemadam.
Awal kejadian, 3 pekerja sedang melakukan aktivitas nyemir dan mengeringkan kerajinan papan nama. Salah satu pekerja Kadek Putra (24) asal Banjar Tukad Abu, Batudae Kaja, Karangasem kena semburan api yang berasal dari alat pengering (hairdryer) yang diduga konslet. Alat pengering tersebut dinyalakan oleh Kadek Putra (17) “Tiba-tiba saja api sudah nyambar ke wajah saya,” jelasnya.
Adanya kobaran api tersebut, kedua pekerja ini sempat berusaha memadamkan api dengan seember air. Namun bukannya padam, api justru bertambah besar. Sebab seisi artshop dipenuhi dengan bahan yang mudah terbakar seperti kayu, cat dan thinner. Melihat api semakin membesar dan mengarah bangunan garasi mobil, ketiga pekerja ini langsung minta tolong kepada salah satu warga untuk menghubungi Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar.
Warga sekitar yang menyaksikan kebakaran pun tersebut tampak berusaha menyelamatkan barang kerajinan yang bisa terjangkau. Selebihnya membantu memadamkan api secara manual. Bahkan warga sempat memukul kentongan, sehingga semakin banyak warga yang mengerumuni artshop milik Mangku Pura Dalem Desa Pakraman Negara Batuan ini.
Jero Mangku Wayan Suardana ditemui usai api padam mengatakan tak pernah menyangka akan terjadi musibah tersebut. Pada saat kejadian, pihaknya sedang berada di luar rumah tepatnya di Banjar Puaya bermaksud untuk mencuci sepeda motornya. Namun sebelum tiba di tempat pencucian motor, pihaknya mendapat telepon dari keluarganya bahwa artshopnya terbakar dan dirinya langsung balik pulang. “Saya tahu tempat ini rawan kebakaran. Maka itu di depan toko sampai saya pasang tulisan dilarang merokok supaya menghindari kebakaran,” ujarnya sambil geleng-geleng kepala. Meski demikian pihaknya mengaku sudah pasrah dan menganggap kebakaran artshop berukuran 15x10 meter itu sebagai musibah.
Sementara Wakapolsek Sukawati, AKP Yoga Widyatmoko yang juga terjun langsung ke lokasi kejadian memperkirakan penyebab kebakaran bersumber dari konsleting listrik hairdryer (alat pengering rambut, red). “Dugaan sementara karena konsleting listrik. Murni kecelakaan,” jelasnya. gus/ari
Komentar