Pemantauan Posko Sergap Kodim 1616/Gianyar Oleh Tim Sergap Mabes AD
Senin, 13 Maret 2017
00:00 WITA
Gianyar
2955 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com - Dalam memantau penyerapan gabah oleh Bulog khususnya di Gianyar maka pada Senin(13/3) Tim Sergap dari Mabes AD melakukan pemantauan terhadap Posko Sergap Kodim 1616/Gianyar di Gudang Beras Baru (GBB) Bulog Sukawati.
Rombongan terdiri dari Kol. Inf. Agus Arif Fadila, S.I.P., Kol. Arh. I Made Sudiana, S.I.P. dan Kol. Czi. Wakhyono, S.Sos., didampingi Dandim 1616/Gianyar Letkol. Kav. Berto SP Capah, S.Sos., dan Kepala Divre Bali Miftahul Ulum beserta pejabat terkait lainnya melakukan koordinasi dan pembahasan permasalahan lain sekitar penyerapan gabah khususnya di Gianyar sehingga diharapkan didapatkan solusi yang bermanfaat.
Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Berto SP Capah,S.Sos., menyampaikan salah satu target utama pembangunan pertanian adalah pencapaian swasembada pangan dengan mengurangi impor beras, jagung dan kedelai. Keberhasilan petani menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapat perhatian semua pihak adalah masalah serapan gabah. “Karena merupakan hal terpenting dalam mendukung penyerapan hasil panen dari petani sehingga bekerja sama yang baik dalam mendukung kegiatan ini,” ujarnya.
Kabid Produksi Dinas Pertanian Provinsi Bali Ir.Wayan Sunarta MM., mengatakan mengenai sergap yang Bali sudah berjalan dengan baik dan gabah di Bali tidak kurang harganya dari Rp. 3.700/kg, sedangkan dalam hal ini di wilayah Bali tidak ada panen raya, pada sisi lain dari Provinsi Bali memberikan dana Rp 29,2 Miliar untuk dana stabilisasi harga beras.
Penjelasan Kepala Divre Provinsi Bali Bali Miftahul Ulum mengatakan bahwa beras Bali adalah primadona di bandingkan beras Jawa atau beras daerah lainnya. Dan mengenai kegiatan serapan gabah petani di Bali tidak jadi masalah karena daya serap gabah di Bali masih mencapai 30 - 40 persen dan khusus di Bali bisa meminta beras dari luar Bali seperti daerah NTB atau NTT. rls/gus/ari
Komentar