Warga Bangli Beralih Beli Cabe Import dan Bawang Impor
Kamis, 09 Maret 2017
00:00 WITA
Bangli
3681 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com - Lebih dari sebulan harga cabe di pasar Kidul Bangli, masih bertahan dikisaran harga Rp 100.000 lebih per kilo. Imbasya, sejumlah kebutuhan lain turut mengalami kenaikan harga. Salah satunya, bawang merah. Untuk menyiasati kenaikan harga itu, konsumen terpaksa mulai beralih membeli cabe impor dan bawang impor karena harganya lebih murah.
Hal ini diakui, Ni Wayan Astini, salah seoarang pedagang rempah-rempah di Pasar Kidul, Bangli, Kamis (09/03/2019). Disebutkan saat ini, harga cabe merah local Rp 120.000/kg. Sementara harga cabe impor Rp 30.000/kg - Rp 40.000/kg. “Karena harga cabe merah local masih tinggi, menyebabkan banyak masyarakat terpaksa membeli cabe import karena harganya lebih murah,” tegasya. Meski demikian, diakui, cabe impor dari tingkat kepedasannya masih kalah dengan cabe local. Sementara harga cabe hijau lokal juga masih tinggi, seharga Rp 50.000/kg hingga Rp 60.000/kg,” bebernya.
Diakui pula, mahalnya harga cabe local telah terjadi sejak sebulan terakhir. “Salah satu penyebabnya karena cuaca buruk. Banyak petani gagal panen,” sebutnya. Dampaknya, kata dia, harga komoditas pertanian yang lain berangsur-angsur turut naik. Salah satunya, bawang merah saat ini harganya Rp 40.000/kg. “Karena bawang lokal harganya juga naik, sebagian masyarakat ada yang beralih membeli bawang import yang harganya lebih murah, Rp 20.000/kg,” sebutnya.
Kondisi ini tak pelak menyebabkan kaum ibu rumah tangga mulai menjerit. Pasalnya, jika kondisi harga cabe masih terus tinggi, pihaknya khawatir akan terus mempengaruhi naiknya kebutuhan pokok yang lain. “Semua harga sekarang pada naik. Saya jadi bingung mengatur anggaran rumah tangga,” ungkap Hj. Naryo salah seorang pembeli yang ditemui di Pasar Kidul. Untuk itu, dirinya berharap instansi terkait dalam hal ini pemerintah segera melakukan operasi pasar. “Dengan kondisi harga cabe yang masih tinggi, saya harap pemerintah bisa melakukan terobosan untuk menekan semakin melonjaknya harga kebutuhan yang lain,” harapnya. ard/ari
Komentar