Gadis Kecil Ini Lahir Dan Tumbuh Besar Tanpa Anus
Kamis, 01 Desember 2016
00:00 WITA
Buleleng
3759 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Nasib malang yang dialami pasangan suami istri (Pasutri) Made Rupada dan Luh Resmiasih, warga Banjar Dinas Runuh Kubu, Desa Padang Bulia, Kecamatan Sukasada Buleleng. Kondisi ekonomi yang kurang mampu pun membuat pasutri ini tak mampu mengobati putri keempatnya yang lahir enam tahun lalu tanpa anus.
Ketut Milan Pramitaswari, gadis mungil yang usianya kini sudah enam tahun tidak tampak seperti mengalami kelainan. Kondisi fisik luarnya bahkan tak menunjukan ada kelainan yang sangat memprihatinkan.
Sikap kesehariannya tak gubahnya seperti layaknya anak gadis seusianya. Ia bermain layaknya anak-anak normal pada umumnya. Akan tetapi, tak satu pun mengetahui kesedihan gadis cilik dari keluarga tak mampu itu.
Sejak lahir Pramitaswari ternyata dilahirkan tanpa memiliki lubang anus. Kondisi tersebut sudah dialami sejak enam tahun lamanya. Bahkan, sejak bayi, ia pun harus melakukan buang air besar melalui kemaluannya.
Kondisi tersebut bukanlah sengaja didiamkan oleh kedua orang tuanya. Pasutri itu pun hanya mampu pasrah dibalik kondisinya kekurangan dan hidup dibawah garis kemiskinan.
Rumah yang ditempati Pramistawari bersama kedua orangtua serta saudara-saudaranya pun awalnya tak layak huni. Hingga pihak Provinsi Bali melalui bantuan bedah rumah pun memberikan keluarga kurang mampu tersebut memiliki tempat tinggal yang lebih bagus dari kondisi sebelumnya.
Jangankan untuk berobat atau mengembalikan Pramistawari menjadi normal layaknya anak-anak pada umumnya, untuk biaya makan keseharian pun pasutri tersebut selalu kewalahan. Terlebih, penghasilan dari pasutri pemilik putri tanpa anus tersebut yang keseharian bekerja sebagai buruh lepas.
"Kondisi anak saya ini, memang kalau dilihat dari luar kelihatannya sangat sehat dan tidak ada masalah berarti, tapi sebenarnya kondisinya sangat memprihatinkan, karena jujur saja anak saya ini tidak punya anus, itu sudah sejak lahir tanpa anus," kata Rupada dalam bahasa Bali, Rabu (30/11).
Rupada sebelumnya sempat menanyakan terkait biaya operasi untuk putrinya itu. Tapi setelah mengetahui besarannya yang puluhan juta, ia pun mengaku tak mampu berbuat banyak selain pasrah.
Kondisi putrinya yang tak normal itu membuatnya selalu berharap akan ada dermawan yang mampu membantu mengembalikan fisik putrinya menjadi normal. Bahkan diakui selama ini, belum ada sentuhan pemerintah terhadap kondisi putrinya yang lahir tanpa anus sejak 6 tahun lalu hingga kini. adi/ari
Komentar