PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pelindo Energy Logistik Teken MoU Dengan Perusahaan Infrastruktur Cina

Minggu, 25 September 2016

00:00 WITA

Denpasar

4073 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Benoa LNG Terminal, terus menjadi magnet bagi investor. Maklum saja, sejumlah prestasi telah ditorehkan perusahaan ini. Pada 23 September lalu misalnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Pelindo Energy Logistik dengan China Communication Construction Company (CCCC), Ltd. untuk pengembangan proyek infrastruktur energi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Direktur PT. Pelindo Energy Logistik Gembong Primadjaja, dalam siaran pers yang diterima suaradewata.com, di Denpasar, Sabtu (24/9). Menurut Gembong, MoU ini bertujuan untuk membangun kolaborasi mewujudkan terminal-terminal LNG berikutnya, setelah terbukti sukses di Bali.

Terminal-temrinal dimaksud bisa berupa small skill maupun yang berkapasitas besar. "Untuk Bali kan sudah berjalan dengan investasi Rp 1,2 triliun. Dengan MoU ini, kita akan pelajari kemungkinan untuk pengembangan-pengembangan di wilayah lain,” papar Gembong.

Selain di Benoa, saat ini PT. Pelindo Energy Logistik juga sedang menggarap pembangunan terminal LNG untuk Celukan Bawang. Sementara itu proyek lainnya yang masih dikaji bersama adalah untuk Surabaya dengan nilai Rp 20 triliun.

Dari kajian nantinya akan dirumuskan skema permodalan. Berapa besaran dari investor maupun yang disiapkan oleh Pelindo. "Dari MoU lakukan perhitungan berapa investasinya berapa mereka dan berapa kita,” paparnya.

Gembong menambahkan, MoU ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo, ke China beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, ada 3 kesepakatan yg dihasilkan. Di antaranya adalah mengembangkan investasi untuk manufaktur dan infrastruktur di Indonesia.

"CCCC Ltd sendiri merupakan perusahaan konstruksi infrastruktur nomor 1 di China. Salah satu proyeknya sudah dapat kita nikmati di Indonesia adalah Jembatan Suramadu," urai Gembong.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Benoa LNG Terminal pada Juni lalu, melihat bahwa ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan harus segera didukung oleh PLN serta secepatnya diimplementasikan pada tempat yang lain. Sebagai perusahaan publik, CCCC Ltd yang merupakan perusahaan infrastruktur pemerintah China, telah menyiapkan capital expenditure (capex) senilai USD 20 milyar, dengan fokus lebih besar  untuk membangun infrastruktur di ASEAN.

"CCCC Ltd saat ini juga tercatat sebagai perusahaan pengerukan ketiga terbesar di dunia dan telah mencatatkan pendapatan sebesar USD 54,8 miliar pada 2015 lalu," pungkas Gembong. san/ari


Komentar

Berita Terbaru

\