PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Harga Gula Pasir Kian Melambung, Home Industri Ketar-Ketir

Kamis, 14 Juli 2016

00:00 WITA

Bangli

3997 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Melambungnya harga gula pasir sejak sebulan terakhir, menyebabkan sejumlah industri rumah tangga (home industri)  ketar-ketir. Salah satunya industri pembuatan roti bolu dan aneka kue serta jajanan tradisional di Bangli. Sebab, dengan kenaikan harga gula pasir tersebut, biaya pembuatan roti dan kue tersebut menjadi membengkak. Untuk menyiasatinya, terpaksa ukurannya diperkecil agar tetap bisa bersaing di pasaran.

Dewa Ayu Alit salah seoarang pembuat sekaligus penjual berbagai aneka roti bolu dan jajanan tradisional saat ditemui di pasar Kidul Bangli, mengakui akibat kenaikan harga gula menyebabkan omzet penjualannya menurun. “Karena harga gula pasir naik, kebanyakan para pembuat aneka roti bolu dan jajanan tradisional mengurangi produksinya karena biaya yang dikeluarkan menjadi lebih tinggi,” ungkapnya, Kamis (14/07/2016).

Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkannya, disampaikan, mencapai empat puluh persen mengikuti kenaikan harga bahan gula pasir, telor dan tepung. Untuk menyiasati kenaikan harga bahan-bahan itu, disampaikan, pihaknya terpaksa memperkecil ukuran roti dan kue yang dibuat agar bisa bersaing dipasaran. “Selain memperkecil ukurannya, beberapa aneka bolu yang kita jual tetap kita naikkan harganya berkisar seribu hingga dua ribu. Hanya saja, tetap saja omset penjualan menjadi menurun, karena minat konsumen berkurang,” keluhnya.

Disampaikan sejak harga gula pasir melambung tinggi, penurunan omset penjualannya mencapai 30 persen. Sementara itu menurut Ni Nengah Tanjung salah seorang pedagang gula pasir menyampaikan, kenaikan harga gula telah terjadi sejak sebelum bulan puasa. Awalnya, harga normal gula pasir ditingkat pengecer hanya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilo. “Namun sejak sebulan harganya terus naik sempat Rp 15.000 per kilo. Kini sudah mencapai Rp 18.000 per kilo,” ungkapnya.

Pemicu kenaikan harga gula akibat pasokannya yang terbatas. “Secara pasti, saya tidak mengetahui penyebab terus naiknnya harga gula pasir. Namun yang jelas, pasokannya sedikit sehingga untuk mendapatkannya saya beli juga dengan harga mahal,” bebernya. Terhadap persolan tersebut, masyarakat pun hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah kembali menggelar operasi pasar murah untuk menekan terjadinya lonjakan harga tersebut. (ard/gus)


Komentar

Berita Terbaru

\