“Transaksi Kelamin†Di Gerokgak Kembali Marak, Polsek Ambil Langkah Persuasif
Jumat, 24 Juni 2016
00:00 WITA
Buleleng
5208 Pengunjung
ilustrasi
Buleleng, suaradewata.com – Setelah kawasan prostitusi Malvinas, Celukan Bawang, ditertibkan oleh pihak Kepolisian, ternyata bukan malah menghilang melainkan kembali menjamur di Dusun Batu Agung, Desa Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Putu Arnawa yang merupakan warga Dusun Batu Agung mengaku merasa resah dengan keberadaan beberapa Pekerja Seks Komersil (PSK) yang membuka prakteknya di kawasan dusun itu. Menurut Arnawa, PSK tersebut dibawa oleh warga dengan inisial Ngurah PS dengan memanfaatkan kamar kos sebagai tempat transaksi lendir alias berhubungan sex dengan PSK.
Menurutnya Arnawa, PSK yang dibawa oleh Ngurah baru sekitar satu bulan diketahui beroperasi. Dan warga pun sempat melaporkan keberadaan kamar kos bukan saja digunakan melainkan turut ditempati oleh PSK bawaan Ngurah.
Dikatakan, Arnawa termasuk sebagian besar warga yang resah dengan keberadaan PSK dan tempat prostitusi tersebut terkait dengan citra Desa Gerokgak khususnya wilayah Dusun Batu Agung akan tercemar. Pasalnya, kos-kosan yang digunakan sebagai tempat prostitusi itu berada di tengah perkampungan warga.
“Telah kami sampaikan dengan pihak kepolisian termasuk pihak Muspika Kecamatan Gerokgak. Ada tiga wanita PSK yang sering terlihat transaksi dan main (melakukan praktek prostitusi). Bisnis prostitusi itu betul-betul meresahkan dan harus segera di tutup,” papar Arnawa, Kamis (23/6).
Bukan hanya Arnawa, Fatkhurrahman yang juga tinggal di kawasan dusun tersebut pun mengaku resah dengan keberadaan praktek prostitusi terselubung itu. Menurutnya, keberadaan prostitusi di kawasan dusunnya bukan sebatas merusak citra desanya.
Kekhawatiran terhadap rusaknya generasi muda khususnya anak-anak usia sekolah yang turut menggunakan jasa para PSK tersebut menjadi sebuah ketakutan banyak masyarakat di Desa Gerokgak.
“Lagipula, penyebaran virus HIV/AIDS yang sangat kami takuti menimpa warga di Dusun Batu Agung terutama anak-anak muda. Banyak yang masih sekolah, apalagi yang punya istri dan anak. Bagaimana jika sampai HIV/AIDS itu menimpa warga kami. Lebih baik mencegah daripada sudah kena dan harus lekas diambil tindakan,” papar Fatkhurrahman.
Kapolsek Gerokgak Kompol I Gusti Ngurah Alit Putra ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku membenarkan keberadaan praktek prostitusi terselubung itu. Menurut Alit Putra, sudah dilakukan penutupan setelah berkordinasi baik-baik dengan pemilik kos-kosan yang digunakan sebagai praktik prostitusi itu.
Menurut Alit Putra, keberadaan tiga orang PSK di Dusun Batu Agung merupakan bekas PSK yang sebelumnya dibubarkan di kawasan Malvinas Celukan Bawang. Dan pihaknya pun mengaku telah melakukan pemanggilan terhadap Ngurah PS untuk dilakukan pembinaan.
“Kami lakukan tindakan persuasif terlebih dahulu terhadap pemilik dan PSK yang berpraktek di sana (Dusun Batu Agung). Tapi terus kami pantau dan jika memang masih ada, maka terpaksa kami lakukan tindakan represif agar kegiatan prostitusi tersebut tidak menyebar,” pungkas Alit Putra.adi
Komentar