PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Cok Ibah Usulkan PKB Digelar Dua Tahun Sekali

Kamis, 09 Juni 2016

00:00 WITA

Denpasar

4752 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasar, suaradewata.com – Beberapa tahun lalu, Pesta Kesenian Bali (PKB) menjadi ajang yang paling ditunggu-tunggu publik di Bali. Sayangnya, situasi seperti itu belakangan tak lagi terekam. PKB, seperti sudah kehilangan geregetnya.

Kondisi ini terjadi, salah satunya konon karena atraksi-atraksi seni yang ditampilkan di arena PKB cukup monoton. Selain itu, pelaksanaan PKB yang rutin setiap tahun juga berdampak pada kualitas seni yang ditampilkan selama PKB berlangsung.

Hal ini pun mendapat tanggapan dari anggota Komisi IV DPRD Bali Tjokorda Raka Kerthyasa, di Gedung Dewan, Kamis (9/6/2016). Khusus mengenai pelaksanaan PKB tiap tahun, politisi senior Partai Golkar itu berpandangan, hal tersebut memberikan pengaruh signifikan bagi kurang geregetnya hajatan tersebut.

"Karena terlalu sering digelar, gaungnya tidak ada. Jadi terkesan biasa-biasa saja. Mungkin karena itu makanya dibilang kehilangan gereget," kata Cok Ibah, sapaan akrabnya.

Anggota Fraksi Partai Golkar ini, sependapat dengan hal ini. Atas dasar itu, Cok Ibah mengusulkan agar ada baiknya PKB digelar dua tahun sekali. "Sejak lama saya usulkan, PKB idealnya digelar sekali dalam dua tahun. Jadi tahun pertama digelar di kabupaten dan kota, dan tahun kedua di tingkat provinsi," paparnya.

Selain itu, pemerintah juga harus memfasilitasi pementasan para pemenang di ajang tersebut. "Yang menang, harus difasilitasi oleh pemerintah untuk pentas sekali seminggu di Art Center. Bisa libatkan agen-agen, sehingga PKB akan menjadi ajang yang ditunggu-tunggu masyarakat," ujar Cok Ibah.

Khusus soal kesan PKB monoton, ia menepisnya. Cok Ibah menjelaskan, bagi mereka yang tidak terlibat langsung dalam persiapan pementasan, memang tidak salah ketika memberikan kesan monoton. Namun, tidak demikian halnya dengan para seniman yang terlibat langsung.

"Saya tidak sependapat kalau dikesankan bahwa seolah-olah PKB itu monoton. Yang tidak terlibat langsung, memang ada kesan itu. Tetapi bagi yang terlibat dan secara detail mengikuti, pasti ada inovasi untuk setiap seni yang ditampilkan," bebernya.

Ia meyakinkan adanya inovasi dan kreatifitas dalam tiap PKB, lantaran seluruh atraksi yang ditampilkan disesuaikan dengan tema. Apalagi tiap tahun, PKB mengusung tema yang berbeda-beda.

"Semua pasti menyesuaikan tema. Jadi jelas ada perubahan fundamental, mengikuti tema yang diusung. Seni-seni yang ditampilkan akan merujuk pada tema. Sehingga tidak mungkin sama tiap tahunnya," pungkas Cok Ibah. san


Komentar

Berita Terbaru

\