Promosi Pariwisata Bangli Dinilai Tak Ada Greget
Minggu, 22 Mei 2016
00:00 WITA
Bangli
5344 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com - Kalangan DPRD Bangli benar-benar dibuat kecewa dengan kinerja jajaran Disbudpar Bangli, terutama menyangkut promosi untuk memajukan dunia pariwisata Bangli. Terlebih, Bangli banyak menyimpan potensi terpendam yang selama ini justru nihil dipromosikan. “Promosi pariwisata Bangli benar-benar tidak ada greget sama sekali,” tegas Anggota Komisi II DPRD Bangli I Wayan Jamin, saat ditemui Minggu (22/5/2016) kemarin.
Disampaikan, kurang gregetnya promosi bisa dilihat dari sejumlah event yang selama ini pernah digelar Pemkab Bangli. Saat event berlangsung, kegiatan yang dilakukan justru lebih banyak bersifat ceremonial. Sementara keterlibatan wisatawan masih minim karena kurang bergaung. “Kalau Bangli serius menggarap dunia pariwisata, promosi yang dilakukan jangan setengah hati. Saya perhatikan kinerja Disbudpar kurang greget. Kegiatan yang dilaksanakan sekedar seremonial dan tak ada gemanya. Seharusnya itu perlu kerjasama dengan pelaku pariwisata dan dipersiapkan jauh-jauh hari agar lebih matang,” tegas Wayan Jamin pemilik Agro Wisata Landih ini.
Menyangkut potensi pariwisata, kata dia, Bangli sejatinya banyak menyimpan potensi yang tak kalah menariknya. Namun, keberadannya terkesan justru dibiarkan terpendam. “Bagaimana bisa potensi yang begitu banyaknya ada di Bangli bisa berkembang, kalau perhatian pemerintah seperti ini,” sesalnya. Diakui, selama ini destinasi wisata yang mampu menarik minat wisatawan masih segelintir, salah satunya Kintamani. Itu pun, masih sebatas dijadikan tempat makan siang dan buang kencing saja oleh wisatawan. Sebab, fasilitas penunjang juga masih minim.
Parahnya lagi, lanjut dia, perhatian Pemkab saat ini hanya tertuju pada objek wisata yang telah mampu memberikan PAD tersebut. Sementara, puluhan desa wisata yang dibentuk, sangat minim sentuhan. Padahal, jika itu turut dipromosikan, bisa menjadi incaran wisatawan karena mempunyai warna yang berbeda. “Desa wisata juga perlu dipromosikan. Itu bisa menambah warna pariwisata Bangli sekaligus bisa menambah pendapatan daerah juga,” tegasnya.
Khusus untuk pariwisata Kintamani, kata Jamin masih memiliki kekurangan dari sisi kenyamanan. Hal ini bukan sepenuhnya akibat lingkungan yang belum tertata secara keseluruhan. Namun akibat ulah sejumlah calo-calo liar dan karakter masyarakatnya sendiri. “Selain karena persoalan SDM, Pemkab kedepan perlu merancang one gate system agarwisatawan nyaman,” imbuhnya. Dalam hal ini, lanjut, Mantan Kepala Desa Landih ini, Disbudpar sebagai leading sektor pengembangan pariwisata harus memiliki master plan yang jelas untuk pengembangan pariwisata Bangli kedepan. ard
Komentar