PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ditunjuk Sebagai Pilot Projek, Desa Takmung Bingung

Rabu, 18 Mei 2016

00:00 WITA

Klungkung

4097 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Klungkung, suaradewata.com - Desa Takmung patut berbangga hati berkat kesuksesannya mengolah sampah. Bahkan melalui program bank Sampah Takmung Sari yang digulirkan desa setempat kini berbuah manis dengan datangnya bantuan mesin – mesin pengolah sampah dari Pemprov Bali dan pihak swasta dari Osaki Jepang. Kedatangan mesin mesin ini sebagai upaya menjadikan Bank Sampah Takmung sebagai pilot projek  percontohan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk wilayah Bali. Mesin yang akan didatangkan yaitu pencacah plastik, pemeras minyak plastik, incenerator serta mesin pengolah sampah lainnya. Namun kedatangan mesin - mesin ini menimbulkan persoalan baru dimana Bank Sampah Takmung Sari tidak memiliki lahan untuk menempatkan mesin mesin ini.

Guna mencarikan solusi masalahan keterbatasan lahan ini, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta mengunjungi Bank Sampah Takmung Sari Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan Rabu (18/5). Kunjungan orang nomor dua di klungkung ini didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Anak Agung Kirana ini, disambut Perbekel Desa Takmung, Nyoman Mudita, Kadus Sidayu Nyuh Aya Nyoman Marsa, Bendesa desa adat Sidayu Nyuh Aya Made Mustika serta beberapa tokoh masyarakat Desa Adat Sidayu Nyuh Aya.

Dalam pemaparannya dihadapan Wabup Made Kasta, Ketua Bank Sampah Takmung Sari yang sekaligus Kadus Sidayu Nyuh Aya I nyoman Marsa mengatakan, secara umum masyakat Desa Takmung menyambut antuasias program bank sampah ini dan sudah beroperasi khusus untuk warga desa Takmung. “Delapan dari sembilan dusun yang termasuk dalam Desa Takmung telah dilakukan sosialisasi, secara umum warga setuju dan antusias menyambut program Bank Sampah ini,” ujar Nyoman Marsa. Namun bank sampah yang beroperasi sejak 1 November 2015 ini hanya memiliki luas 7-8 are. Padahal atas permintaan pihak Osaki Jepang, sebuah TPST minimal memiliki luas area 20 are untuk menempatkan dan pengoperasian mesin mesin ini. Untuk itu Nyoman Marsa berharap bantuan Pemkab Klungkung untuk melobi Pemprov Bali yang memiliki lahan seluas 20Are di sekitar Dusun Sidayu sebagai lokasi penempatan dan pengoperasian mesin – mesin pengolahan sampah.  

Kadis DKP AA. Kirana mengatakan bahwa upaya Desa Takmung dalam mengolah sampahnya sendiri adalah contoh yang sangat baik bagi desa desa lainnya. Hal ini sejalan dengan program Pemkab yang tengah berupaya mengurangi kiriman sampah ke TPA Sente. DKP juga akan terus melakukan sosialisasi pemilahan sampah kedesa desa. Selain itu juga akan memberikan bantuan insentif berupa bantuan pembangunan TPST bagi desa yang telah memiliki lahan serta membantu mengangkut residu sisa sisa sampah yang tidak mampu diolah bank sampah.

Wabup Made Kasta dalam kesempatannya menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi usaha Desa Takmung yang berinisiatif mengelola sampahnya sendiri, apalagi sampai bekerja sama dengan pihak Jepang. Wabup Kasta berharap desa desa yang lain akan mencontoh dan mengikuti jejak Desa takmung dalam mengelola sampah. Karena sampah yang diolah akan sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis bagi anggota bank sampah itu sendiri. Wabup juga secepatnya akan berdiskusi dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, guna memohon kepada pihak Pemprov supaya lahan seluas 20 are yang berada di di Dusun Sidayu bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah.jul


Komentar

Berita Terbaru

\