Subak Gombeng Kaler Kekeringan
Kamis, 12 Mei 2016
00:00 WITA
Klungkung
4099 Pengunjung
suaradewata
Klungkung, suaradewata.com – Sedikitnya lima puluh hektar lebih areal persawahan di Subak Gombeng Kaler, Desa Nyalian, Banjarangkan, Klungkung mengalami kekeringan. Kejadian ini terjadi sejak dua tahun terakhir.
Menurut Wayan Budi Sentosa, Kelian Tempek Pengupah, menerangkan jika sekarang para petani di wilayah tersebut banyak yang sudang alih profesi menjadi buruh bangunan. Hal itu dilakukan untuk menyambung hidup karena sebelumnya hanya bertumpu pada sektor pertanian.
Dijelaskan, kekeringan ini terjadi akibat debit air di Bendungan Giri, Desa Tembuku, Bangli yang merupakan pusat pengairan di wilayah tersebut sedang menyusut sejak beberapa tahun belakangan ini. Meski air sudah dibagi dengan menerapkan pola cocok tanam secara bergilir namun tidak mampu memenuhi kebutuhan air di Subak Gombeng Kaler.
Tidak hanya itu, serangan kawanan kera yang belakangan menjadi hama baru bagi petani Subak Gombeng Kaler menjadi biang permasalahan baru. Kawanan kera yang datang dari sepanjang aliran sungai Tukad Bubuh belakangan membuat para petani semakin putus asa untuk bercocok tanam palawija. Mereka memakan hasil panen serta umbi-umbian dari para petani.
“Gerombolan kera biasanya menyerang bersamaan, jumlahnya bisa mencapai puluhan dan sangat meresahkan petani,’’ tegas Budi Sentosa.
Sebagai solusi, sebagian petani terpaksa mengalih fungsikan lahan persawahan untuk dijadikan perkebunan dengan ditanami cengkeh dan pohon kelapa. Ini dilakukan untuk mensiasati menutupi kebutuhan biaya dapur karena pertanian tidak bisa dihandalkan. (jul)
Komentar