“Duet” Gerindra Dan Hanura Munculkan Paket “JODA” Di Pilkada 2017

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com – Isu duet atau koalisi antara partai Gerindra dan partai Hanura untuk mengusung calon dalam Pilkada Buleleng 2017 kian santer. Selain sudah beberapa kali melakukan komunikasi politik, dua partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) dalam ajang Pemilihan Gubernur Bali sebelumnya kini menguat dengan  munculnya nama paket “JODA”.

Paket Joda tersebut merupakan singkatan dari Jro Rai Yusa – Doni Riana yang menyeruak dibalik kekecewaan Gerindra dan Hanura mengklaim koalisi KBM mengusung Ketut Rochineng sebagai Bupati Buleleng. Dalam pemberitaan sebelumnya, bantahan dari petinggi DPC Gerindra yakni Jro Nyoman Rai Yusa pun sempat muncul terkait dirinya yang telah lebih dahulu mendeklarasikan maju dalam tarung Pilkada sebagai calon Bupati Buleleng 2017.

Belakangan muncul informasi rencana pendaftaran Kadek Doni Riana sebagai Wakil Bupati yang telah berkomunikasi sebelumnya dengan Ketua terpilih DPC Hanura Buleleng, Ketut Wirsana. Yang mana, hal tersebut dibenarkan oleh Wirsana ketika dikonfirmasi, Senin (2/5).

Menurut Wirsana, sudah sekitar dua minggu dirinya dihubungi langsung oleh Doni melalui telepon terkait rencana pendaftaran Pengacara yang berkantor di Jalan Ahmad Yani Singaraja itu.

“Kita memang sudah buka pendaftaran bakal calon. Pak Doni pun memang sudah pernah menghubungi dan kami senang jika ada kader Hanura yang betul-betul siap dan mau mengabdikan diri untuk perbaikan Buleleng. Tapi segala sesuatunya tentu memang wajib melewati mekanisme yang telah ditetapkan di internal partai Hanura dan memang harus lewat mekanisme pendaftaran terlebih dahulu,” ujar Wirsana.

Di sisi lain, Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Sukarta, ketika dikonfirmasi saat  berada di Buleleng mengaku memberikan hak penuh kepada Ketua DPC Gerindra Buleleng. Hal tersebut berkaitan Rai Yusa dianggap merupakan politisi senior yang betul-betul mengetahui kondisi percaturan politik di Buleleng.

Rai Yusa yang sejak awal telah mendeklarasikan diri untuk maju bersama partai koalisi Gerindra pun mengaku saat ini lebih mengedepankan pendekatan koalisi daripada membuka pendaftaran. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan Rai Yusa yang saat ini memang hanya membutuhkan satu buah partai yang memiliki lebih dari 3 kursi di DPRD Kabupaten Buleleng.

Sumber terpercaya suaradewata.com menyebutkan, usaha pendekatan politik yang dilakukan terhadap Doni Riana pun memang sudah dilakukan jauh hari. Kondisi tersebut bahkan telah dikondisikan sejak awal hingga berujung rekomendasi yang jatuh pada Ketut Wirsana sebagai ketua DPC Hanura mengantikan Sumardhana yang gagal merebut rekomendasi DPP.

Dikonfirmasi terpisah, Doni Riana, membenarkan terkait rencana pendaftaran dirinya untuk maju ke dalam bursa bakal calon Wakil Bupati Buleleng. Namun, ia mengaku belum berani meyakinkan dirinya bisa meraih rekomendasi dari DPP Partai Hanura.

"Keputusannya ada di DPP yang tentu nantinya sesuai dengan mekanisme Partai. Saya belum mau banyak berkomentar terkait lolos atau tidaknya saya dalam penilaian yang dilakukan di internal partai. Masalah Hanura berkoalisi dengan siapapun, saya pun siap untuk disandingkan. Sebab bukan masalah cocok atau tidak cocok paket saya nanti tetapi bisa dan tidak bisanya bekerjasama dalam membangun Buleleng,” kata Doni.

Doni yang tidak membantah rencana pendaftaran dirinya ke DPC Hanura pun meyakinkan hal tersebut pasti akan dilakukan. Ia mengaku masih sedang disibukan dengan upacara adat keagamaan serta sederetan agenda pekerjaan profesinya yang masih aktif dilakoni.

“Saya juga banyak menangani perkara yang merupakan kepentingan masyarakat banyak. Sebagian besar terkait masalah masyarakat yang sifatnya kolektif dan berada di wilayah pedesaan. Dalam waktu dekat ini pasti akan datang mendaftar ke DPC,” pungkas Doni dari balik telepon selulernya. adi

• TAGS:
• Buleleng
• Politik