Provokator, 7 Napi Asing Turut Dipindah ke Madiun
Rabu, 27 April 2016
00:00 WITA
Denpasar
4376 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, 7 napi warga asing, termasuk satu orang terpidana kasus Bali Nine yang berasal dari Australia bernama Michael William Czugaj yang divonis hukuman seumur hidup dipindahkan keluar Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar pada Rabu (27/4) dini hari tadi. Dari 7 napi asing tersebut, 6 orang diantaranya adalah warga Iran. Semuanya turut dipindahkan ke Lapas Kelas I Madiun, Jawa Timur.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (KadivPas) Kanwil Kemenkumham Bali, I Nyoman Surya Putra Atmaja, menjelaskan, bahwa 7 orang napi asing yang turut dipindahkan adalah napi narkoba dengan vonis hukuman seumur hidup. Semua napi asing tersebut dievakuasi dari wisma sel Blok B, hanya Michael yang ditahan di tower.
"Napi asing ini sering menjadi provokator keributan di Lapas selama ini. Jadi mereka kita pindahkan semua," ujarnya di Lapas Kerobokan, Rabu (27/4) dini hari.
Menurutnya, rencana dan evaluasi pemindahan tersebut dilakukan dalam rapat dengan pihak Polda Bali pada Selasa pagi (26/4). Dalam rapat tersebut, akhirnya diidentifikasi beberapa pentolan yang menjadi biang kerusuhan terkait dengan penolakan tahanan asal Ormas Laskar Bali.
"Nama-nama mereka yang akan dipindahkan tidak diberitahu terlebih dahulu untuk menjaga kondusifitas Lapas. Setelah dirazia, nama-nama 66 Napi itu dipanggil satu persatu dan disuruh naik bis. Jadi mereka (Napi) tidak tahu kalau mereka akan dipindahkan," ujarnya.
7 napi asing tersebut adalah, Mohsen Mohammad Argasi, Alireza Sabarhanlod, Daryoush Omid Ali, Michael William Czugaj, Masoud Soltani Nabizadeh, Rouhollah Serish Abadi, Saeid Shahbazi.
Sementara itu, Direktur Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Soetrisman membantah, jika pemindahan tersebut terkesan mendadak.
Menurutnya, pemindahan juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia, selain provinsi Bali, Lapas di DKI Jakarta juga tengah memindahkan para napinya.
"Rangkaian kegiatan pemindahan ini bukan saja dilaksanakan di Denpasar, tetapi hampir seluruh di Indonesia, yaitu Redistribusi, sekarang sedang berlangsung di beberapa tempat, seperti di DKI, itu kita tahu semua dilakukan di wilayah-wilayah over capacity," tandasnya.ids
Komentar