PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sindikat Penipu Asal Makasar Dibekuk

Senin, 25 April 2016

00:00 WITA

Klungkung

20222 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Klungkung, suaradewata.comPolsek Dawan berhasil mengungkap sindikat penipuan berlabel Beasiswa. Polisi berhasil menangkap pelaku setelah petugas memancingnya untuk datang ke Bali dari Makasar.

Pelaku Hasrudin (28) asal asal dusun bila kecamatan Duapitu, Sulsel, tidak berkutik ketika petugas unit reserse Polsek Dawan membekuknya di pintu kedatangan Bandara Ngurah Rai. Pelaku berhasil dipancing untuk terbang kembali ke Bali setelah mengetahui salah satu nomor rekening miliknya diblokir pihak bank.

Ceritanya berawal ketika  Ni Putu Lia Sepriani, siswa kelas X SMKN Klungkung, asal Bukit Tengah, Kecamatan Dawan mendapat telp dari komplotan Hasrudin yang mengaku dari Dinas Pendidikan dan menyatakan korban  mendapat beasisiwa sebesar 7,5 juta karena prestasi yang mampu diraihnya selama ini. Untuk itu korban diminta untuk menyerahkan nomor rekening untuk mentransfer beasiswa tersbut.

Karena merasa percaya akhirnya korban memberikan rekening seraya oleh pelaku penipuan, korban disuruh ke ATM terdekat untuk melakukan transaksi. Korban yang saat itu bersama pamannya serasa dihipnotis. Bahkan korban selalu menuruti perintah pelaku ketika berkomunikasi melalui telpon untuk melakukan beberapa transaksi. Hingga akhirnya setelah struk keluar mereka baru menyadari jika uang 11 juta yang ada di rekening sudah ditransfer ke no rekening atas nama Cristofores. “Karena saya tidak mengerti ATM, diminta mencet, kemudian keluar dua kali transfer gagal,” ujar Putu Lia Sepriani.

Sementara itu menurut Kapolsek Dawan, AKP Suwastika kalau pelaku adalah sindikat penipuan. Pelaku Hasrudin ini bertugas untuk mencari nomor rekening dari masyarakat di Bali dan Lombok. Di Bali sendiri sudah ada 30 rekening yang berhasil dikumpulkan. Diantaranya ada nama Kristoporus berprofesi sebagai tukang ojek online yang tinggal di jalan Werkudara Semarapura, dijadikan pihak polisi sebagai alat pemancing Hasrudin untuk balik lagi ke Bali. Dari tangan Kristoporus polisi menemukan ada tiga rekening yang atas namanya sendiri. Tidak hanya itu, dari hasil pemeriksaan sejumlah korban juga terdapaftar dari Singaraja, dan di Lombok sebanyak 18 rekening. Jul


Komentar

Berita Terbaru

\