Pilkada Buleleng 2017, Dukungan Golkar Bali “Pecahâ€
Selasa, 22 Maret 2016
00:00 WITA
Buleleng
8467 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com – Kisruh yang terjadi di tingkat pusat partai berlambang pohon beringin yakni Golongan Karya (Golkar) turut memberikan warna politik jelang Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) Kabupaten Buleleng 2017 nanti. Pasalnya, munculnya isu dukungan kepada calon Incumbent dari PDIP yang membuat Ketua DPD II Golkar Buleleng, I Nyoman Sugawa Korry, kemudian angkat bicara tentang mekanisme internal Golkar.
“Kubu yang lahir dari Munas Ancol sudah dicabut oleh Menhumkam RI. Sehingga, kubu Golkar yang dibawah Munas Ancol saat ini seharusnya mengikuti mekanisme Golkar dibawah Munas Bali,” ujar Sugawa Korry, Selasa (22/3).
Hal tersebut terkait dengan keberadaan Sumarjaya Linggih atau akrab disapa Demer, yang belakangan ini santer terdengar telah merapatkan diri dengan calon idenpendent dari PDIP. Dimana, Sumarjaya Linggih merupakan salah satu yang dianggap sebagai kubu Golkar yang menentang keberadaan hasil Munas Bali.
Menurutnya, kubu Sumarjaya Linggih tidak memiliki kompetensi untuk menentukan sikap dukungan secara garis partai. Hal tersebut terkait dengan posisi Sugawa Korry yang masih tetap memegang tampuk kendali sebagai pemimpin Golkar di Buleleng.
“Sumarjaya linggih apa haknya, kubu Ancol sudah tidak ada. Hasil dari keputusan pada Munas di Ancol sudah dicabut oleh Menhumkam, itu yang pertama. Dan yang kedua, Mahkamah Agung telah jelas mengesahkan hasil keputusan Munas Golkar di Bali. Saya tetap masih pegang kendali untuk Golkar Buleleng. Terserah secara pribadi dia (Sumarjaya Linggih),” Kata Sugawa Korry menegaskan.
Terkait dengan calon yang diusung Golkar Buleleng dalam Pilkada Buleleng 2017 yang memunculkan nama Rochineng, Sugawa Korry mengaku itu belum menjadi sebuah keputusan final. Dimana, lanjutnya, pertemuan tersebut merupakan bentuk penyatuan persepsi dari calon yang dihantarkan Golkar Buleleng.
Tentunya, lanjut Sugawa Korry, proses selanjutnya perlu mendapat pembahasan berdasarkan mekanisme di masing-masing partai. Menurutnya, Golkar pun belakangan ini sibuk untuk memenuhi tuntutan mekanisme penjaringan dan proses percepatan Musyawarah Daerah (Musda) yang akan digelar oleh Golkar.
“Hanya menyamakan persepsi saja dan kami memberikan apresiasi kepada pak Rochineng yang siap maju. Sehingga perlu dorongan untuk segera bersosialisasi dengan masyarakat. Dan nantinya tentu aka nada survey dari nama-nama calon kandidat yang masuk ke dalam bursa calon kandidat dari Golkar,” papar Sugawa Korry.
Terkait dengan Pilkada di kawasan pemerintahan yang terletak di Utara Pulau Dewata, pihaknya mengaku telah mengusulkan ke tingkat pengurus Golkar di pusat untuk pembentukan tim survey. Dan salah satu nama yang sudah masuk dalam daftar survey ke pengurus pusat adalah Rochineng.
“Kami telah mengusulkan dan SK-nya sudah dibentuk oleh Tim Survey. Setelah pembentukan tim survey di Provinsi, maka lanjut akan dibentuk pada tingkat Kabupaten. Sehingga segalanya sedang dalam proses dan pak Rochineng masih belum menjadi keputusan di internal partai sebagai calon kandidat dari Golkar,” ungkapnya.
Dikatakan, khususnya untuk Golkar Buleleng pun mengaku tidak mau tergesa-gesa dalam melakukan persiapan Pilkada Buleleng 2017. Karena di internal pengurus saat ini sedang mempersiapkan agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang agendanya digelar pada Juni 2016.
Namun walaupun dicerca sejumlah agenda, Sugawa Korry mengaku telah melakukan komunikasi politik kepada sejumlah ketua partai.adi
Komentar