Usia 0 – 6 Tahun Masa Kritis Bagi Tumbuh Kembang Anak
Rabu, 24 Juni 2015
00:00 WITA
Bangli
3060 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com - Usia 0 sampai 6 tahun merupakan masa emas sekaligus masa kritis bagi tumbuh kembang anak. Sebab, pada fase ini proses pembelajaran anak dimulai. Sedangkan proses pendidikan anak dimulai dari usia 6 tahun keatas. Sehingga dimasa pembelajaran ini kita harus mengajarkan hal-hal yang positif bagi anak, karena saat proses pembelajaran ini, apa yang mereka tangkap akan mereka terapkan saat dewasa kelak. Pada fase ini juga, merupakan bagian penting dalam pembentukan karakternya. Demikian disampaikan Pengelola Bina Keluarga Balita (BKB) Kabupaten Bangli Bangli Ny. Erik Gianyar, saat workshop tumbuh kembang anak, Selasa (23/06/2015) di Gedung BMB Kantor Bupati Bangli.
Workshop bertemakan “Melalui seminar sehari kita tingkatkan keterampilan dan pengetahuan kader dalam membina tumbuh kembang anak, untuk mewujudkan anak yang sehat, cerdas dan berbudi luhur”. Disebutkan, pengetahuan akan tumbuh kembang anak wajib diketahui oleh para orang tua, sehingga pada fase emas ini tumbuh kembang anak terjaga dengan baik yang akan mempengaruhi kecerdasan dan kesuksesan anak dikemudian hari. “Fase 0 sampai 6 tahun merupakan masa riskan, sehingga wajib dioptimalkan karena fase ini tidak akan terulang lagi”teranngya.
Work shop yang bertajuk “Semua anak terlahir jenius”, menghadirkan narasumber praktisi pendidikan anak, Jerry Darmawan Atega dan dihadiri pula Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab Bangli Ny. Sarisasih Sedana Arta, Ketua Darmawanita Kabupaten Bangli Ny. Giri Putra, Ketua BPPKB Kabupaten Bangli Ir. Ketut Kayana dan kader BKB Se-Bangli. Dikatakan juga, pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak janin dalam kandungan, karena pada saat itu proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak berlangsung. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan para pakar pendidikan dunia yang mengatakan banyak hal terjadi secara intelektual pada saat bayi lahir hingga usia 6 tahun. “Inilah masa-masa keemasan dari tumbuh kembang secara intelektual dari seorang anak. Sehingga peran orang tua sebagai guru yang pertama dan sekolah yang pertama, sangat menentukan pertumbuhan si anak secara intelektual kelak,” tegas Erik Gianyar.
Lebih lanjut, membangun karakter anak sangat penting bagi orang tua, karena karakter anak dapat dibangun dengan melatih hati nurani mereka, agar dapat membedakan apa yang benar dan apa yang salah. Anak merupakan harapan keluarga, anak yang kita inginkan adalah anak yang sehat, cerdas, pintar dan berbudi luhur. Pintar saja tidak cukup, akan jauh lebih baik jika anak kita menjadi anak yang cerdas dan berbudi luhur.“Kita berharap dengan penyelenggaraan work shop tumbuh kembang anak, peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan cara mendidik anak dengan baik. Sehingga apa yang bisa dicapai anak bisa melampaui harapan kita” pungkasnya. ard
Komentar