Korban Penculikan Oknum Anak Pejabat Bertambah
Kamis, 28 Mei 2015
00:00 WITA
Bangli
3566 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Daftar korban percobaan penculikan disertai pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur di wilayah hukum Polres Bangli bertambah, pasca penangkapan tersangka berinisial A. A. YD (20) asal Susut, Bangli. Ditengah pemeriksaan tersangka yang notabene adalah anak seoarang pejabat di Bangli itu, Ni Kadek Armini (46) seoarang ibu rumah tangga asal Sidembunut, Bangli datang ke Mapolsek Bangli untuk melaporkan kasus penculikan yang nyaris menimpa anaknya, Kamis (28/05/2015).
Sesuai laporannya, ibu tiga anak ini menceritakan kejadian yang nyaris menimpa putrid bungsunya bernama Ni Komang Suarmini (12), terjadi pada tanggal 19 mei lalu. Saat itu, anaknya habis ujian pulang sekolah sekitar pukul 11.00 Wita. Ditengah jalan, korban dicegat dan dipaksa pelaku yang saat itu tak dikenal untuk naik sepeda motornya. Karena takut korban pun sempat menuruti perkataan pelaku. Diatas motor korban juga disuruh, untuk memeluk erat-erat tersangka. Hanya saja, beruntung siswi yang duduk di bangku kelas 6 ini curiga dengan gerak-gerik pelaku. Ditengah perjalanan, korban pun beralasan pensilnya terjatuh. “Saat itu lah anak saya lari. Sementara tersangka juga kabur,” ungkapnya.
Namun karena kejadian tersebut, korban sempat mengalami trauma dan ketakutan. “Setelah kejadian itu, anak saya trauma dan ketakutan keluar rumah. Tapi, kini kondisinya dah membaik dan sudah sekolah,” jelas Armini. Belakangan, diketahui, pelaku adalah tersangka yang juga telah menculik korban berinisial LAS (6), bocah perempuan yang masih duduk dibangku kelas nol besar sebuah Taman Anak-Anak di Bangli.
Sementara itu, Kapolsek Bangli Kompol. I Ketut Widia mengakui berdasarkan hasil penyelidikan dan pengembangan kasus, jumlah korban akibat ulah tersangka cabul ini kini bertambah. “Awalnya keluarga korban memang tidak melaporkan kasus itu. Tapi setelah dilakukan penyelidikan, sekarang korbannya bertambah menjadi dua. Satu anak TK dan satunya siswi Sekolah Dasar,’ tegas Kompol Widia. Kejadiannya sendiri, hanya berselang sepekan. “Setelah kita periksa, tersangka juga secara blak-blakan mengakui perbuatannya,” sebutnya. ard
Komentar