PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Di Denpasar, Soal Ujian Nasional Bocor

Rabu, 15 April 2015

00:00 WITA

Denpasar

3325 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Denpasar, suaradewata.com - Soal Ujian Nasional di Kota Denpasar, diduga bocor. Sebab dari pantauan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali dalam Ujian Nasional di beberapa sekolah di Kota Denpasar, didapatkan fakta mengejutkan.


Hampir seluruh sekolah di Kota Denpasar, diketahui menggunakan tablet, IPad, HP, dan sejenisnya saat mengerjakan soal Ujian Nasional. Ombudsman menduga, alat-alat elektronik tersebut dimanfaatkan karena soal ujian yang bocor.

"Kami memang tidak bisa masuk ke ruangan kelas. Kami hanya memantau lewat jendela. Dari seluruh ruangan yang kami pantau, ada siswa yang menggunakan HP, tablet atau Ipad dan lainnya," jelas Kepala Perwakilan ORI Bali Umar Ibnu Alkhatab, di Denpasar, Rabu (15/4).

Dalam pantauan kali ini, didapatkan siswa yang sedang mengoperasikan barang-barang elektronik. "Bahkan, HP atau tablet itu beredar dari tangan ke tangan dari para siswa yang sedang mengerjakan soal Ujian Nasional,” ungkapnya.

Dijelaskan, tim dari Ombudsman sudah melakukan pemantauan ke sebanyak 13 sekolah secara acak di Kota Denpasar. Dari 13 sekolah tersebut, rata-rata menggunakan ruangan untuk Ujian Nasional sebanyak 20 ruangan.

"Dari 20 ruangan tersebut, sebanyak 10 sampai 12 ruangan yang siswanya menggunakan HP atau tablet. Ini yang kami pantau. Diduga ruangan lainnya juga melakukan hal yang sama," kata Umar Ibnu.

Yang mencengangkan, kata dia, dalam satu ruangan bahkan terdapat sampai 3 tablet atau HP yang beredar dari tangan ke tangan siswa peserta Ujian Nasional. "Kami menduga, dalam HP atau tablet itu ada bocoran soal ujian dan jawabannya, sehingga disebar ke siswa. Sebab kalau tidak, kenapa HP atau tablet itu beredar dari tangan ke tangan?” ucapnya.

Menariknya lagi, pengawas ujian yang secara jelas melihat aksi para siswa tersebut justru tidak ada upaya untuk menegur atau menyita barang yang diduga menyebarkan soal tersebut. "Di sebuah sekolah, tim kami langsung menemui pengawas untuk menyampaikan hal tersebut. Tetapi jawabannya berkelit, tidak melihat," pungkas Umar Ibnu. san


Komentar

Berita Terbaru

\