PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Anggota Yonif Mekanis 741 Tewas Dianiaya

Selasa, 14 April 2015

00:00 WITA

Jembrana

4599 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jembrana, suaradewata.com - Pesta minuman keras (miras) berubah menjadi petaka bagi seorang anggota TNI Serka Rikiman yang bertugas di Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana. Pasalnya, serka Rikiman tewas setelah dianiaya oleh temannya sendiri.

Dari informasi yang dihimpun peristiwa yang merenggut nyawa seorang anggota TNI ini berawal dari Minggu (12/4/2015) sekitar pukul 20.30 wita. Kala itu Serka Anditya bersama Sertu I Putu Mardita di Cafe Ratu yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai, Negara. Setelah minum di kafe Ratu, sekitar pukul 15.00 wita mereka berdua kembali ke asrama BarakYonif Mekanis 741/SBW Jembrana. Namun dalam perjalanan keduanya ini sempat mampir ke sebuah swalayan untuk membeli Bir Bintang, Mansion House, Pupply Orange untuk dibawa ke asrama. Saat sampai di asrama Barak, bertemu Sertu I Made Alit Prawira. Mereka bertiga sepakat melakukan pesta miras oplosan di asrama.

Setelah pesta di asrama, mereka sepakat jalan-jalan ke daerah Gilimanuk sekitar pukul 17.30 wita dengan menggunakan mobil sedan Honda City, warna Merah Hitam, Nopol DK 413 BA milik Serda Satrya Wira Yudha. Saat hendak berangkat ke Gilimanuk, Serka Rikiman yang terlihat  sedang asik duduk-duduk di teras  Asrama dipanggil oleh Serka Anditya untuk diajak jalan jalan, dan Serka Rakiman langsung ikut. Saat mereka berangkat ke Gilimanuk, mereka sempat mampir lagi ke swalayan untuk membeli Mansion House, Kratingdaeng dan Pulpy Orange kemudian melaju Gilimanuk.

Di dalam mobil yang dikemudikan oleh Serda Satrya Wira Yudha dan korban duduk di depan di samping sopir. Dalam perjalanan menuju Gilimanuk tersebut mereka melanjutkan pesta miras oplosan di dalam mobil hingga korban Serka Rikiman mabuk dan berteriak-teriak histeris dan meminta keluar dari mobil. Lantaran korban mabuk, Serka Anditya kemudian memerintahkan sopir untuk mengarahkan mobil ke arah jalan menuju Singaraja guna mencari tempat sepi untuk menenangkan korban. Namun setelah mobil dihentikan di tempat sepi sekitar 100 meter dari pertigaan Cekik, Gilimanuk. Korban yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba keluar dari mobil sambil terus berteriak histeris. Sehingga, selanjutnya korban dipaksa masuk kembali ke dalam mobil untuk diajak kembali pulang menuju asrama Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana.

Dalam perjalan pulang itulah, korban yang terus berteriak histeris sambil mengeluarkan kata-kata kasar sambil membenturkan kepalanya di pintu mobil. Diduga kesal dengan tingkah korban sehingga Sertu I Made Alit Prawira yang duduk di belakang dengan korban memukuli korban hingga wajahnya babak belur dan mengeluarkan darah serta sekujur tubuh korban memar. Saat sampai, asrama barak Yonif Mekanis 741/SBW, sekitar pukul 20.15 wita, Serka Anditya turun begitu saja dan langsung masuk ke asrama untuk meminta bantuan mengangkat korban. Sedangkan Sertu I Made Alit, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria mengeluarkan korban dari mobil dalam kondisi sudah berlumuran darah.

Saat diasrama tersebut, Serda Satria melihat Sertu I Putu Mardita menahan dengan memeluk tubuh Sertu I Made Alit karena saat itu Sertu Alit masih berusaha menyerang korban lantaran kesal terhadap tingkah laku korban. Korban sempat diberikan upaya pengobatan P3K oleh Dansikes Yonif Mekanis 741/SBW. Namun sekitar pukul 20.30 Wita, karena luka korban cukup parah di bagian wajah kemudian dievakuasi ke RSUD Negara dan di rujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 23.17 Wita. Sayangnya setelah beberapa jam mendapat perawatan di RSUP Sanglah, akhirnya Senin (13/4) sekitar  pukul 19.21 Wita, korban meninggal dunia.

Informasi terakhir, kini  para pelaku berikut barang bukti berupa 1 unit mobil sedan Honda City, warna Merah Hitam, Nopol DK 413 BA, milik Serda Satrya serta beberapa botol bekas pesta miras, dilimpahkan ke Denpom IX-3/Denpasar, untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Sementara,  Letkol Inf Susanto L Manurung, hingga saat ini belum dikomfirmasi terkait hal tersebut. namun, menurut informasi di Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana mengatakan, “Bapak sedang ke denpasar,” katanya singkat. dem


Komentar

Berita Terbaru

\