PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

3 Teknisi Celukan Bawang Terisram Batubara Panas

Jumat, 11 Desember 2015

00:00 WITA

Buleleng

5062 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Buleleng, suaradewata.com– Tiga orang teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang mengalami luka bakar dan kulitnya melepuh setelah terkena serbuk batubara panas. Satu orang mengalami luka bakar ringan dan dua orang lain dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Paramasidhi, Singaraja.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum (RSU) Paramasidhi, Ni Desak Nyoman Yunita Pratiwi, ketika dikonfirmasi, Jumat (12/12). Dua orang yang kini sedang menjalani perawatan tersebut masing-masing adalah Edi Rahman (22) Gusti Made Ari Permana (26), warga Desa Tinga-tingga, Kecamatan Gerokgak.

Menurut Pratiwi, kedua orang tenaga teknis itu sebelumnya dirawat di RSU Shanti Graha yang terletak di Kecamatan Seririt, Buleleng pada Kamis (11/12). Dikatakan, Edi mengalami luka bakar derajat dua yakni mencapai 17 persen. Dimana luka tersebut meliputi bagian wajah, leher dan tangan. Sedangkan Permana, lanjut Pratiwi, mengalami luka bakar di areal yang sama dengan tingkat prosentase kulit yang terbakar lebih rendah dari Edi yakni 12 persen.

Luka bakar yang telah melewati bagian kulit menyebabkan bagian saraf kedua pekerja tersebut sempat terganggu. Keduanya pun sempat diberikan bantuan pernafasan dengan tabung oksigen akibat debu panas batubara yang mengganggu pernafasan. Terkait kesembuhan dari kedua pekerja tersebut, Pratiwi mengaku belum bisa memberikan diagnose yang begitu akurat.

Menurutnya, ada potensi penyusutan jaringan otot yang baru bisa dipastikan seberapa banyak setelah satu bulan perawatan.

Edi yang baru mulai bisa bicara mengatakan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 16.00 Wita ketika sedang melakukan pembersihan alat pemasak batubara bersama empat orang rekan kerjanya.

“Saya dan Permana berada di atas dan dua orang rekan lain ada di bawah,” ujar Edi yang mengaku baru tiga bulan terakhir dipercaya sebagai teknisi setelah enam bulan bekerja di pembangkit listrik tersebut.

Ketika sedang membersihkan mesin dengan air, mendadak mesin itu tersangkut sehingga menyebabkan air masuk ke dalam alat pemasak batubara. Karena dalam kondisi panas, lanjut Edi, seketika serbuk batubara panas langsung menyembur ke atas kemudian mengenai ia dan Permana.

Kakak kandung Permana, Gusti Ngurah Agung, ketika dikonfirmasi di tempat yang sama pun menjelaskan bahwa adiknya baru bekerja selama empat bulan. Dan menurut keterangan Agung, pihak PLTU Celukan Bawang pun hanya mengantar ke rumah sakit lalu menyerahkan uang makan kepada Agung.

“Belum ada komunikasi apapun dari pihak PLTU Celukan Bawang dan katanya masih dilakukan rapat,” papar Agung yang berharap adik kandungnya mendapat perhatian dari tempat kerjanya. adi


Komentar

Berita Terbaru

\