PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Membangun Karakter Bangsa Berlandaskan Pancasila

Sabtu, 04 Oktober 2014

00:00 WITA

Nasional

4747 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Opini, suaradewata.com -Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri kurang lebih 17.845 pulau. Rakyat Indonesia terkenal dengan beragam budaya daerah yang melekat pada setiap individu dimana tercipta kesatuan yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Namun demikian, dalam beberapa tahun ini tercipta suatu kondisi dimana masyarakat kehilangan jati diri dan jiwa sebagai rakyat Indonesia.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya perpecahan dan berbagai kondisi yang tidak kondusif di beberapa daerah. Kondisi ini tercermin dalam banyaknya konflik antar masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tentunya rakyat Indonesia harus mengembalikan jati diri dan jiwa mereka yang disebutsebagaikarakter bangsa. Dari sinilah muncul suatu pertanyaan bagaimana cara untuk membangun karakter bangsa tersebut.

Menurut Suyanto (2009) karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.Untuk menumbuhkan karakter suatu bangsa, perlu diterapkan pembangunan karakter bangsa sejak dini. Pembangunan krakter tersebut dapat diterapkan melalui system pendidikan, khususknya pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan ini bukan sekedar untuk mengetahui hak-haknya sebagai warga Negara, tetapi juga untuk mendidik individu menjadi agar dapat bersikap proporsional yang dilandasi dengan watak mandiri. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga menumbuh nasionalisme yang kuat dalam jiwa individu sehingga tercipta suatu tekat yang kuat untuk membangun dan memajukan bangsa ini.

Pendidikan kewarganegaraan yang dimaksud, tentunya tidak lepas dari nilai-nilai dasar falsafah yang kita sepakati Pancasila. Pancasila merupakan dasar Negara yang mengandung jiwa dan raga bangsa Indonesia. Dengan memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila, secara tidak langsung pembelajaran mengenai karakter bangsa akan terwujud. Indonesia tentunya akan dapat membanggakan rakyatnya dan dapat dominan dalam dunia internasional. Keberhasilan pembangunan karakter ini, akan berpengaruh terhadap setiap sector seperti ekonomi, politik, idiologi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, Iptek dan lain sebagainya. Pengaruh yang dimaksud tentunya pengaruh yang bersifat positif sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju dan tetap mempunyai karakter dalam arus globalisasi dan kemunduran moral.

Dariberbagai fenomenafaham-faham yang bertentangan dengan karater bangsa muncul dan subur di bumi pertiwi saat ini, seiring dengan arus besar globalisasi  dikarenakan pegangan dasar Pancasila tidak lagi ditempatkan serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari seiring perubahan-perubahan yang terjadi, untuk itu diperlukan konsistensi dan komitmen semua elemen bangsa untuk menegakan dan mengamalkan Pancasila secara sungguh-sungguh dan tegas menolak setiap bentuk peraturan maupun tindakan yang bertentangan dengan dasar negara Pancasila.

Kerinduan akan tegaknya dan kuatnya dasar falsafah negara Pancasila seiring disadari memang terjadi kepudaran terhadap pemahaman Pancasila yang berdampak pada turunnya rasa kebangsaan dan nasionalisme yang akhirnya berujung pada maraknya aksi-aksi radikalisme menjadi keprihatinan bersama, untuk menjawabnya diperlukan konsistensi dari semua elemen bangsa termasuk Pemerintah untuk secara bersama-sama konsisten dan berkomitmen melaksanakan pembangunan karakter bangsa sesuai nilai-nilai dasar Pancasila, bukan berdasarkan ajaran atau keinginan kelompok-kelompok .

Atas dasar itu Pancasila sudah harga mati, jadi tidak perlu kita menguraikan dan mendiskusikan lagi apakah Pancasila relevan atau tidak relevan. Sudah jelas Pancasila sebagai dasar negara. Yang perlu kita bicarakan adalah bagaimana pencegahan sedini mungkin agar ajaran-ajaran atau faham-faham yang bertentangan dengan falsafah kita berbangsa dan bernegara tidak bisa tumbuh di negeri inimelalui pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara benar dan konsisten.

Ananda Triyudha : Penulis adalah relawan Anak Bangsa untuk Nusantara Bersatu, Pewarta masyarakat.

 

 


Komentar

Berita Terbaru

\