Hektaran Lahan Terbakar, 20 Palinggih Di Empat Pura Ludes
Senin, 26 Oktober 2015
00:00 WITA
Bangli
3098 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Dampak musim kamarau yang berkepanjangan, telah menyebabkan sejumlah titik kebakaran terjadi wilayah Bangli. Kali ini, kebakaran tidak hanya melanda kawasan hutan dan lahan perkebunan saja. Bahkan, di desa Abang Songan, Kintamani, Bangli, sedikitnya empat Pura yang terdiri dari puluhan palinggih atau bangunan suci turut terbakar,Minggu (25/10/2015).
Sesuai pantauan di lokasi, kebakaran di Desa Abang Songan, mulai terjadi sekitar pukul 10.00 wita. Selain itu, kebakaran juga melanda perkebunan bambu di Desa Landih, Bangli disejumlah titik. Kobaran api ini juga meludeskan satu bangunan Asram Landih. Namun yang yang paling parah adalah kebakaran yang terjadi di Desa Abang Songan hingga menghanguskan sekitar 4 peleban pura. Kebakaran ditempat ini, berawal dari kebakaran lahan pertanian yang berada di jurang. Api kali pertama dilihat warga sekitar pukul 10.00 wita, namun karena hembusan angin dan panasnya cuaca membuat api dengan cepat menjalar hingga dalam hitungan sekejap menyambar bangunan pura yang beratapkan ijuk. “Api dengan cepat menjalar dan membesar sehingga kami tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan pelinggih,”ucap salah seorang warga I Nyoman Hotel, Minggu (25/10).
Kata dia, ada pun pura yang hangus dilalap si jago merah yang mengamuk yakni Pura Puseh Bale Agung, Pura Subak, Pura Pesimpangan Hulun Danu Baturdan Pura Dadia. Disebutkan setidaknya ada 20 palinggih di empat pura tersebut ludes dilalap si jamo merah. Diantara palinggih yang hangus terbakar tersebut, ada palinggih berupa meru tumpang tujuh, tumpang lima dan sejumlah meru tumpang tiga dan satu. Sementara Kasi Kedaruratan BPBD Bangli Nyoman Agus Astapa saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus kebakaran tersebut. Bahkan kata dia, kebakaran mulai terjadi sejak Sabtu malam, melanda kawasan hutan di Desa Sukawana, Kintamani. “Hari ini, ada dua titik kebakaran yang terjadi masing-masing di Desa Abang Songan dan Desa Landih,” ungkapnya.
Dampaknya, karena kebakaran yang terjadi hampir bersamaan di lokasi yang berbeda. Akibatnya upaya pemadaman salah satu kebakaran meminta bantuan dari Damkar Gianyar. “Kebakaran di desa Abang Songan, kita mengerahkan dua unit Damkar Bangli. Sementara di Landih, kita meminta bantuan Damkar Gianyar,” ungkapnya. Diakui juga, proses pemadaman api sempat terkendala minimnya pasokan air di desa setempat. Karena itu, sejumlah truk pengangkut air juga turut dilibatkan untuk mensuplai ketersedian air. “Hembusan angin dan banyaknya ranting kering di sekitar pura membuat api sulit dijinakan hingga menyambar puluhan palinggih di 4 pura tersebut,”akunya.
Sesuai hitung-hitungan, diperkirakan dampak kebakaran di Desa Abang Songan telah menyebabkan kerugian material mencapai Ratusan juta rupiah. Sementara kebakaran di Desa Landih dengan lahan pertanian terbakar sekitar 4 Ha menyebabkan kerugian material sekitar Rp 30 juta. “Tidak ada korban jiwa dalam msuibah kebakaran ini. Namun kerugian material yang ditimbulkan lumayan banyak,” tegasnya.ard
Komentar