PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jero Wacik Diharap Dapat Penangguhan Muput Karya Sasih Kalima di Pura Bukit Mentik

Rabu, 21 Oktober 2015

00:00 WITA

Bangli

3561 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, Suaradewata.com – Keberadaan Mantan Menteri ESDM, Jero Wacik yang kini mendekam di sel tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran terjerat kasus korupsi, masih ditunggu untuk bisa melaksanakan tugasnya sebagai pemangku di Pura Bukit Mentik di Gunung Lebah, Batur,  Kintamani. Pasalnya, dalam karya purnamaning kelima yang jatuh pada Selasa  27 Oktober mendatang, Jero Wacik yang juga mantan Menbudpar ini mempunyai tugas khusus untuk muput. Hingga Rabu (21/10/2015) kini pihak peduluan (tata krama)  Pura Bukit Mentik belum menentukan siapa yang menjadi pemuput karya, kalau seandainya Jero Wacik tidak dapat ijin (penangguhan)  oleh KPK.  

Untuk memutuskan hal tersebut, rencananya Kamis besok, paruman baru akan dilakukan bersamaan dengan  kegiatan ngayah membuat sanganan (jajan suci). Paruman ini menentukan jam pelaksanaan odalan  oleh kesinoman. Hasil paruman ini baru  disampaikan kepada Jero Wacik. Apakah beliau bisa pulang atau tidak. “Artinya beliau harus memberikan laporan apakah bisa melaksanakan tugasnya atau tidak,” ujar Penyarikan Pura Bukit  Jero Kadek Ardiyasa, saat ditemui Rabu (21/10/2015).

Dalam puncak karya nanti Jero Wacik memang memiliki tugas untuk muput. Di Pura Bukit Mentik, lanjut dia, berlaku dresta. Dimana, seorang pemangku dalam melaksanakan tugasnya, wajib  untuk membuat  serana upakara (banten) dari rumah hingga melakukan muput. “Dresta ini telah berjalan secara turun temurun,”akunya. Ditanya seandainya Jero Wacik tidak dapat penangguhan penahanan dari KPK, lanjut penyarikan alitan ini, maka pihak pengempon khususnya struktur inti  (tata krama) yang berjumlah 6 orang  yang terdiri dari 2 orang pemucuk (Jero Singgih dan Jero Kawitan), 2 orang dane Jero Balian (Jero Balian duuran dan Alitan)  dan 2  Penyarikan (Penyarikan Duuran dan Penyarikan alitan), akan melakukan paruman, tanpa bisa diinterpensi pihak manapun. 

Kalau Jero Wacik berhalangan bertugas, maka pihak desa maupun pengempon pura akan membuat serana upakara yang bakal dihaturkan  kepada Ida Ratu Sakti Madue Gama. Sementara, yang ditunjuk sebagai pemuput adalah Jero Balian Mekalihan. “Kami masih berharap kalau beliau bisa pulang menunaikan tugas. Namun bila tidak, agar karya bisa berjalan kami akan mengambil kebijakan seperti  itu,”bebernya. Sementara soal eedan karya purnamaning sasih kalima di Pura bukit Mentik, jelas dia, bakal dimulai 22 Oktober yakni ngayah membuat jajan suci (sanganan). Tanggal 25 Oktober, Ida Bhatara Kodal (Tedun Kabeh). Pada saat  bersamaan, juga dilangsungkan odalan (karya) di Pura Blong, yang merupakan cikal bakal Pura Bukit Mentik yang kini diempon sebanyak 700 jiwa. Sementara puncak karya, akan berlangsung  Selasa 27 Oktober 2015.  Pengempon pura yang berstatus Dang Khayangan ini berasal dari berbagai daerah yakni Badung, Gianyar, Buleleng dan  warga keturunan Tionghoa.ard


Komentar

Berita Terbaru

\